Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Manusia Memiliki Golongan Darah yang Berbeda?

Kompas.com - 12/01/2024, 12:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Secara umum, manusia memiliki empat jenis golongan darah, yaitu A, B, O, dan AB.

Dilansir dari laman Kemenkes, saat ini golongan darah yang paling banyak dimiliki di dunia adalah golongan darah O.

Di antara empat golongan darah tersebut, AB menjadi yang paling langka.

Bahkan, hanya ada sekitar 3 juta orang dari 274 juta orang yang memiliki golongan darah AB di Indonesia.

Lantas, mengapa manusia memiliki empat golongan darah yang berbeda?

Baca juga: Penemuan Golongan Darah Superlangka Subtipe P, Pertama Kali di Dunia


Alasan ada empat golongan darah berbeda

Masing-masing golongan darah ditentukan berdasarkan antigen yang ada pada permukaan sel darah merah.

Golongan darah A mempunyai antigen A pada sel darah merahnya, B mempunyai antigen B, AB mempunyai keduanya, dan O tidak mempunyai keduanya.

Direktur medis bank darah Minnesota University, Claudia Cohn menjelaskan kondisi ini.

“Data ini menunjukkan bahwa penyebab utama kita memiliki golongan darah yang berbeda adalah karena malaria,” kata Cohn, dikutip dari Live Science.

Lebih lanjut, Cohn menjelaskan, penempatan peta lokasi parasit malaria dan golongan darah O hasilnya sangat mirip.

Sebagai informasi, malaria memiliki angka kematian yang tinggi dan telah menewaskan 627.000 orang di seluruh dunia pada tahun 2020.

 Baca juga: Mengenal Golden Blood, Golongan Darah Paling Langka yang Hanya Dimiliki 43 Orang di Dunia

Pada orang yang membawa parasit penyebab malaria, sel darah merah yang terinfeksi menumpuk di pembuluh darah kecil.

Kondisi ini nantinya akan menghalangi darah dan oksigen yang dibawanya ke otak.

Meskipun demikian, pemilik golongan darah O mempunyai perlindungan yang signifikan terhadap malaria.

Sebuah studi tahun 2007 di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, menemukan bahwa orang dengan golongan darah O punya kemungkinan 66 persen lebih rendah terkena malaria parah dibandingkan orang dengan golongan darah lain.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com