Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curah Hujan Diprediksi Akan Berkurang di Akhir Januari 2024, Apa Alasannya?

Kompas.com - 07/01/2024, 06:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Eddy Hermawan mengatakan, musim hujan akan sangat berkurang pada akhir Januari 2024.

Kondisi ini, menurut Eddy, berbeda dengan tahun-tahun lalu, di mana normalnya hujan sering mengguyur pada periode Desember, Januari, dan Februari.

"Sepertinya tidak sampai Februari hujannya sudah habis karena El Nino itu berawal bulan Mei 2023 dan akan berakhir pada Mei 2024," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (6/1/2024).

Namun, musim hujan yang lebih pendek ini hanya berlaku untuk kawasan dengan pola curah hujan (CH) monsunal.

"Hanya saja itu berlaku untuk kawasan yang bertipe CH monsunal khususnya Pantura Jawa," kata Eddy.

Baca juga: BMKG: Berbagai Wilayah di Indonesia Potensial Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir Hari Ini dan Besok


El Nino masih berefek pada jumlah curah hujan

Eddy menjelaskan, fenomena hujan yang saat ini rutin turun di berbagai wilayah Indonesia dipengaruhi oleh Monsun Asia atau angin barat.

Angin musim yang bersifat periodik itu membawa uap air dari Siberia, Jepang, Hong Kong, hingga Vietnam ke Indonesia, serta menciptakan hujan.

Menurut dia, Monsun Asia lebih dominan ketimbang El Nino moderat yang sekarang sedang berlangsung.

Imbasnya, hujan masih dapat turun terutama di daerah selatan Indonesia, seperti Pulau Sumatera bagian timur dan Pulau Jawa.

"Walaupun El Nino tidak kuat, tetap ada efek mengurangi jumlah curah hujan yang akan masuk ke Indonesia," terang Eddy.

Melihat fenomena ini, Eddy menyarankan agar para petani terutama di kawasan Pantura untuk mempercepat masa tanam selagi hujan masih turun.

Imbauan ini bertujuan agar tanaman yang membutuhkan banyak air seperti padi berkembang dengan baik.

Selain itu, opsi lain adalah menanam tanaman tahan kering seperti palawija, mengingat fenomena El Nino masih akan berlangsung sekitar empat sampai lima bulan ke depan.

"Meski ada irigasi, sumber air itu tetap berasal dari atas (hujan), kalau kering cepat-cepat menanam saja jangan sampai kehabisan air," tuturnya.

Baca juga: Sejumlah Wilayah Alami Hujan Lebat dan Angin Kencang, Sampai Kapan Cuaca Ekstrem Berlangsung?

Perkiraan cuaca hingga 10 Januari 2024

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, cuaca ekstrem berupa hujan lebat masih melanda beberapa daerah hingga 10 Januari 2024.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com