Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Bagus Batu Bata Merah, Bata Putih, atau Batako untuk Bangun Rumah?

Kompas.com - 15/12/2023, 15:31 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan yang menyebutkan jenis batu terbaik untuk membangun rumah ramai beredar di media sosial.

Unggahan tersebut awalnya dibagikan oleh warganet melalui akun X (dulu Twitter) @tanya***, Rabu (13/12/2023).

Pengunggah menanyakan tipe batuan yang lebih baik untuk membangun rumah antara batu bata merah, bata putih, dan batako.

"Antara bata merah, bata putih, dan batako lebih worth it mana ya buat bangun rumah?? plis yg ngerti boleh komen dong," tulisnya.

Hingga Jumat (15/12/2023) siang, unggahan tersebut telah tayang sebanyak 1,6 juta kali dan disukai 2.000 pengunggah.

Lalu, jenis batuan mana yang paling baik untuk membangun rumah antara batu bata merah, bata putih, dan batako?

Baca juga: Penggunaan Asbes untuk Atap Rumah Disebut Berbahaya, Benarkah?


Baca juga: 5 Modus Penyelundupan Kendaraan Mewah, dari Klaim Suku Cadang hingga Batu Bata

Jenis batu terbaik untuk bangun rumah

Arsitek dari SAIA Architecture Ariko Andikabina menjelaskan, penentuan jenis batu terbaik untuk membangun rumah harus disesuaikan dengan kegunaannya.

"Kalau bagus relatif, jadi harus dikaitkan dengan kegunaannya seperti apa," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (15/12/2023).

Ariko menyebutkan ada setidaknya lima kegunaan batu dalam pembangunan. Kegunaan ini dapat menjadi pertimbangan saat memilih material yang tepat.

Baca juga: 4 Rumah yang Berpotensi Tersambar Petir Saat Hujan, Bagaimana Cara Mencegahnya?

Kekuatan batu

Menurut arsitek dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) ini, ada tukang bangunan membangun dinding menggunakan sistem dinding pikul, dinding pemikul, atau bearing wall.

Sistem ini menggunakan dinding sebagai penobang yang menyalurkan beban bangunan dan meneruskannya ke tanah.

"Sehingga yang sering digunakan adalah dinding bata yang relatif lebih mampu menanggung beban vertikal walau harus disesuaikan ketebalannya," jelasnya.

Baca juga: Mengapa Bangunan Kuno Bisa Bertahan Ribuan Tahun hingga Kini? Ini Penjelasan Arkeolog

Sayangnya, dinding bata tidak bagus untuk menahan beban lateral yang memiliki arah horizontal.

Hal tersebut membuat fungsi untuk mehanan beban bangunan dialihkan ke kolom atau tiang dan balok yang terbuat dari beton dan tulang baja.

"Sehingga dinding (bata) berfungsi sebagai partisi atau penyekat ruangan saja," lanjut dia.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com