KOMPAS.com - Penyakit asam urat adalah kondisi peradangan umum yang menyebabkan pembengkakan dan nyeri pada persendian tertentu, paling sering pada jempol kaki.
Dikutip dari Verywell Health (20/12/2022), gejala yang paling sering terjadi adalah nyeri, bengkak, dan kemerahan di sekitar sendi yang terkena.
Meskipun kebanyakan asam urat menyerang jempol kaki, namun asam urat juga dapat muncul pada siku, lutut, pergelangan tangan, dan pergelangan kaki.
Kombinasi obat-obatan, perubahan pola makan, dan penyesuaian olahraga biasanya digunakan untuk membantu mengelola asam urat dan mencegahnya kambuh.
Namun, ada beberapa bahan herbal yang dapat dimanfaatkan untuk mengobati gejala asam urat. Sebagian orang memanfaatkan air rebusan dari jahe, kunyit, dan beberapa jenis daun untuk pengobatan herbalnya.
Perlu diingat bahwa ramuan herbal juga dapat berinteraksi satu sama lain, begitu pula dengan obat-obatan tertentu. Untuk itu, perlu berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum mengonsumsinya.
Berikut bahan herbal yang bisa dijadikan sebagai ramuan untuk menurunkan asam urat:
Baca juga: Khasiat Tanaman Kumis Kucing untuk Mengobati Asam Urat
Air rebusan akar ketela Jepang atau yang dikenal juga sebagai burdock root adalah salah satu bahan alami yang bisa menurunkan asam urat.
Root burdock (Arctium lappa L.), kaya akan antioksidan dan dapat membantu mengurangi peradangan, suatu kondisi peradangan sendi seperti asam urat dan osteoartritis.
Selain itu, tumbuhan ini juga dimanfaatkan untuk mengobati berbagai kondisi, mulai dari pencernaan hingga detoksifikasi.
Jahe (Zingiber officinale Roscoe) rempah-rempah yang banyak dijumpai di Indonesia. Rempah ini biasanya digunakan untuk menambah cita rasa pada masakan.
Akan tetapi, penelitian menunjukkan bahwa jahe memiliki aktivitas antiinflamasi dan antioksidan yang dapat membantu mengurangi peradangan pada penderita osteoartritis dan rheumatoid arthritis.
Banyak dari manfaat ini dikaitkan dengan gingerol, zingerone, dan shogoal, senyawa aktif utamanya. Secara khusus, salah satunya disebut shogaol dan telah menunjukkan efek antiasam urat dalam penelitian pada hewan.
Dalam pemanfaatnya, Anda dapat membuat air rebusan dari jahe atau bisa juga dengan menambahkan bubuk jahe ke dalam minuman.
Baca juga: Ini 4 Kelompok Orang yang Sebaiknya Membatasi Minum Air Rebusan Jahe, Kunyit, dan Serai
Kembang sepatu adalah bunga taman yang sudah lama digunakan dalam pengobatan herbal. Bahkan, beberapa peneliti percaya bahwa kembang sepatu memiliki aktivitas anti asam urat.
Menurut penelitian yang dilakukan pada hewan, air rebusan kembang sepatu dapat untuk mengobati kondisi asam urat karena dapat membantu menurunkan kadar asam urat.
Tak hanya air rebusan, Anda bahkan bisa menemukan kembang sepatu dalam berbagai bentuk, termasuk ekstrak, teh, atau sebagai suplemen.
Air rebusan untuk mengobati asam urat selanjutnya yakni kunyit.
Dikutip dari Healthline, dalam pengobatan Ayurveda yang berasal dari India, kunyit dipercaya memiliki sejumlah manfaat kesehatan. Salah satu kandungannya, kurkumin adalah bahan aktif dalam kunyit yang memiliki banyak kegunaan.
Sebuah studi yang dilakukan pada 2016 menunjukkan, kurkumin merupakan pengobatan yang efektif untuk gejala kondisi radang sendi sendi, termasuk asam urat.
Selain itu, studi pada 2013 telah mengamati flexofytol, ekstrak kurkumin yang dimurnikan dan peneliti menemukan bahwa itu sangat efektif dalam mengobati peradangan asam urat.
Kendati demikian, ekstrak tersebut hanya mengobati peradangan asam urat saja dan tidak secara signifikan menurunkan kadar asam urat.
Baca juga: Dampak Negatif Mengonsumsi Bebek bagi Penderita Asam Urat