Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Kelompok Orang yang Sebaiknya Tidak Makan Jengkol secara Berlebihan

Kompas.com - 15/12/2023, 07:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jengkol menjadi salah satu makanan yang digemari sebagian orang di Indonesia.

Jengkol dapat diolah menjadi berbagai jenis hidangan, seperti semur, balado, rendang, gulai, tumis, atau asam manis.

Selain disantap sebagai hidangan, jengkol juga dapat dikonsumsi untuk menjaga kesehatan tubuh.

Diketahui, jengkol bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Kendati demikian, konsumsi jengkol secara berlebihan tidak direkomendasikan bagi sebagian orang. Siapa sajakah mereka?

Baca juga: Jengkol Disebut Bisa Merusak Ginjal, Benarkah?


1. Ibu hamil

Salah satu kelompok yang disarankan membatasi atau tidak mengonsumsi jengkol secara berlebihan adalah ibu hamil.

Dilansir dari Gramedia, ibu hamil perlu membatasi makan jengkol karena mengandung asam jengkolat.

Kandungan tersebut dapat menyebabkan keracunan jika menumpuk di dalam ginjal.

Penumpukan di dalam ginjal perlu dicegah supaya tidak terbentuk kristal-kristal tajam dalam organ ini.

Dengan begitu, risiko perobekan pada dinding saluran kemih dapat diantisipasi.

Hal tersebut perlu diperhatikan karena robeknya dinding saluran kemih ibu hamil bisa menyebabkan nyeri pada bagian perut bawah, pendarahan saluran kencing, dan gagal ginjal.

Alasan lain mengapa ibu hamil tidak disarankan mengonsumsi jengkol adalah risiko yang berbahaya bagi bayi dan potensi sulit melahirkan.

Hal tersebut dikemukakan peneliti dalam jurnal Global Health Action pada 2018.

Baca juga: 4 Kasus Keracunan yang Pernah Terjadi, dari Konsumsi Jengkol hingga Umbi Gadung

2. Penderita asam urat

Selain emping mlinjo, penderita asam urat juga disarankan tidak mengonsumsi jengkol secara berlebihan.

Dilansir dari Grid Health, Kamis (29/6/2023), konsumsi jengkol perlu dibatasi oleh penderita asam urat karena adanya kandungan purin, zat yang dapat diubah menjadi asam urat dalam tubuh.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com