Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui, Ini Kriteria Rumah Rawan Tersambar Petir Menurut Pakar ITB

Kompas.com - 07/12/2023, 10:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Indonesia kini telah memasuki awal musim hujan.

Saat musim hujan, ada beberapa hal yang perlu dipahami, termasuk potensi petir bisa menyambar rumah.

Dosen Teknik Ketenagalistrikan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung (ITB) Syarif Hidayat mengatakan, ada beberapa kriteria rumah rawan tersambar petir.

Pertama, rumah tersebut terpisah dari rumah lain atau berada di tempat cukup terpencil.

Menurutnya, kondisi rumah di permukiman yang rapat berfungsi untuk melindungi satu sama lain dari petir.

"Kira-kira 30-40 meter dari rumah lain. Kalau rumahnya rapat, anggapannya bisa saling melindungi," kata Syarif, Minggu (3/12/2023).

Baca juga: Potensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 5-6 Desember 2023

Kedua, rumah dengan bentuk bangunan lebih tinggi juga berpotensi tersambar petir, meski berdekatan dengan rumah lain.

Ketiga, petir juga berpotensi menyambar rumah yang berada di atas bukit atau di tempat terbuka.

Pasalnya, sifat petir adalah menyambar objek muka Bumi yang menonjol, baik berupa rumah, struktur, maupun orang.

Syarif menjelaskan, rumah dengan kondisi-kondisi itu berpotensi tersambar petir, meskipun penghuni tidak menyalakan televisi atau bermain ponsel.

"Itu tidak ada urusannya (menyalakan TV dan bermain ponsel). Itu urusannya rumah menonjol dan sekelilingnya tidak ada yang lebih tinggi," ujarnya.

Baca juga: Berkaca dari Kasus di Ngawi, Mengapa Rumah Bisa Tersambar Petir meski Penghuni Tak Menyalakan TV?

Ponsel bukan penyebab sambaran petir

Sementara itu, peneliti petir sekaligus Guru Besar ITB Prof Dr Dipl Ing Ir Reynaldo Zoro menjelaskan, mematikan ponsel untuk mencegah sambaran petir merupakan mitos.

Pasalnya, frekuensi ponsel atau handy talky (HT) dengan petir tidak nyambung.

"Seolah frekuensi ponsel dan HT dengan petir itu nyambung, tidak ya. Ponsel dan HT itu GHz sedangkan petir maksimalnya hanya 100 MHz, jadi tidak nyambung," kata Reynaldo, dikutip dari Kompas.com (27/12/2021).

Ia menegaskan, petir hanya menyambar titik yang masuk dalam jarak sambarannya, khususnya objek di tempat terbuka.

Baca juga: Sejumlah Wilayah di Jabodetabek yang Berpotensi Alami Banjir pada 1-10 Desember 2023

Menurutnya, banyak kejadian seseorang tersembar petir di area terbuka.

Karena itu, mematikan ponsel memengaruhi potensi seseorang tersambar petir.

Namun, Reynaldo mengingatkan bahwa gelombang elektromagnetik petir dapat merusak peralatan berbasis elektronik dan mikroprosesor pada jarak kurang dari 2 kilometer dari titik sambaran petir.

"Contohnya alarm mobil yang berbunyi jika ada petir, mati, terbakar, rompal, on jadi off atau sebaliknya, unnoticed accelerated aging," ujarnya.

Baca juga: Hadapi Musim Hujan, Heru Budi Periksa Kesiapan Rumah Pompa Waduk Pluit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Resmi, Inilah Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Resmi, Inilah Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Tren
Kisah Petugas Kebersihan Pesawat Jadi Pilot di Nigeria, Penantian 24 Tahun Terwujud

Kisah Petugas Kebersihan Pesawat Jadi Pilot di Nigeria, Penantian 24 Tahun Terwujud

Tren
Menakar Peluang Indonesia Vs Irak pada Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024...

Menakar Peluang Indonesia Vs Irak pada Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024...

Tren
Amankah Berolahraga Saat Perut Kosong? Kenali Potensi Risikonya Berikut Ini

Amankah Berolahraga Saat Perut Kosong? Kenali Potensi Risikonya Berikut Ini

Tren
Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Tren
Aliran Uang Kementan untuk Kebutuhan Pribadi SYL, dari Sunat Cucu hingga Hadiahi Mobil Anak

Aliran Uang Kementan untuk Kebutuhan Pribadi SYL, dari Sunat Cucu hingga Hadiahi Mobil Anak

Tren
45 Kata-kata Selamat Hari Buruh 2024, Bakar Semangat Para Pekerja

45 Kata-kata Selamat Hari Buruh 2024, Bakar Semangat Para Pekerja

Tren
Mengapa 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional? Berikut Latar Belakangnya

Mengapa 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional? Berikut Latar Belakangnya

Tren
4 Suplemen untuk Menambah Nafsu Makan, Apa Saja?

4 Suplemen untuk Menambah Nafsu Makan, Apa Saja?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 1-2 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 1-2 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Sorotan Media Asing terhadap Kekalahan Indonesia Lawan Uzbekistan | Profil Shen Yinhao, Wasit yang Picu Kontroversi

[POPULER TREN] Sorotan Media Asing terhadap Kekalahan Indonesia Lawan Uzbekistan | Profil Shen Yinhao, Wasit yang Picu Kontroversi

Tren
Siapa Sukanto Tanoto yang Disebut-sebut Disiapkan Lahan Investasi di IKN?

Siapa Sukanto Tanoto yang Disebut-sebut Disiapkan Lahan Investasi di IKN?

Tren
Mengapa Artefak Indonesia Bisa Dicuri dan Diselundupkan?

Mengapa Artefak Indonesia Bisa Dicuri dan Diselundupkan?

Tren
55 Twibbon dan Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024

55 Twibbon dan Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024

Tren
Benarkah Tak Boleh Minum Teh Setelah Makan dan Saat Haid? Ini Penjelasan Ahli Gizi UGM

Benarkah Tak Boleh Minum Teh Setelah Makan dan Saat Haid? Ini Penjelasan Ahli Gizi UGM

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com