KOMPAS.com - Jahe menjadi salah satu rempah-rempah populer di Indonesia yang dapat dikonsumsi segar, dikeringkan, dijadikan bubuk, diparut, dan direbus.
Jahe sendiri banyak digunakan untuk menambah cita rasa pada makanan, minuman, dan bahkan untuk beberapa ramuan tradisional yang menyehatkan tubuh.
"Banyak herbal dan rempah-rempah tidak hanya memberikan rasa tetapi juga kaya akan antioksidan. Sedikit saja sudah cukup manfaatnya," kata ahli diet di Los Angeles dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, Vandana Sheth, dikutip dari Healthdigest (2/12/2021).
Menurut Vandana, jahe juga mengandung gingerol, salah satu senyawa kuat dan pedas.
Senyawa tersebut tidak hanya memberikan rasa dan aroma khas pada jahe, tetapi juga mengandung sifat antioksidan yang penting bagi tubuh.
Lantas, apa yang terjadi pada tubuh ketika mengonsumsi jahe setiap hari?
Baca juga: 4 Manfaat Minum Teh Jahe dan Serai bagi Kesehatan, Apa Saja?
Jahe kaya akan antioksidan yang penting untuk melindungi tubuh dari radikal bebas, penyebab beberapa penyakit berbahaya.
Berdasarkan tinjauan penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Preventive Medicine, efek antioksidan yang diberikan oleh gingerol, serta senyawa lain dalam jahe dapat membantu melawan stres oksidatif secara signifikan.
Stres ini disebabkan oleh pembentukan radikal bebas, yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan jaringan serta berkontribusi pada sejumlah kondisi seperti peradangan kronis, kanker, diabetes, dan penyakit terkait usia seperti penyakit alzheimer dan parkinson.
Baca juga: 7 Manfaat Rutin Mengonsumsi Jahe dan Bawang Putih bagi Kesehatan, Apa Saja?
Mengonsumsi air jahe setiap hari dapat membantu meredakan gejala refluks asam secara efektif. Manfaat ini didapatkan sebagian besar dari kandungan fenol yang ada dalam jahe.
Fenol tersebut dapat membantu menenangkan gangguan pencernaan dan mengurangi keparahan kontraksi lambung yang dapat memaksa asam lambung naik ke kerongkongan yang menyebabkan gejala refluks seperti mulas atau bersendawa.
Selain itu, penelitian yang dipublikasikan di Cancer Prevention Research menunjukkan, antiinflamasi jahe dapat membantu mengurangi peradangan esofagus yang dapat menyebabkan gejala refluks asam yang parah.
Ahli gizi ahli diet terdaftar Holly Klamer juga merekomendasikan untuk mengonsumsi suplemen jahe untuk mendapatkan manfaat penuh kebaikan jahe setiap hari.
"Sebelum mengonsumsi suplemen apa pun, disarankan untuk berkonsultasi dengan tim kesehatan Anda terlebih dahulu. Jika gejala sakit maag lebih parah saat mengonsumsi jahe, hentikan konsumsinya," ujarnya.
Baca juga: 6 Manfaat Air Rebusan Jahe Ditambah Lemon, Apa Saja?