KOMPAS.com - Gempa dengan magnitudo (M) 5,2 mengguncang Malang, Jawa Timur dan sekitarnya pada Sabtu (2/12/2023) pukul 12.37.31 WIB.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, pusat gempa tektonik ini berada di wilayah Samudra Hindia sebelah selatan Malang.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,2," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu.
Daryono merinci, episenter gempa terletak pada koordinat 10,05 derajat LS dan 112,47 derajat BT.
Lebih tepatnya, berlokasi di laut pada jarak 212 kilometer arah barat daya Kabupaten Malang, Jawa Timur pada kedalaman 47 kilometer.
Baca juga: Perbedaan Gempa Tektonik dan Gempa Vulkanik
Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal.
Menurut Daryono, gempa ini diakibatkan adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan kombinasi pergerakan naik atau thrust," kata dia.
Dikutip dari Kompas.com, Jumat (26/11/2021), Indonesia sendiri dilalui jalur pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
Baca juga: 4 Hal yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Gempa di Gedung Tinggi, Apa Saja?
Inilah mengapa Indonesia merupakan daerah yang rawan mengalami gempa bumi.
Lempeng Indo-Australia bergerak relatif ke arah utara, sedangkan Eurasia bergerak ke arah utara dengan kecepatan 6 sampai 7 sentimeter per tahun.
Sementara itu, lempeng Pasifik banyak bergerak ke arah barat dan barat laut. Lempeng ini bergerak dengan kecepatan 7 sampai 11 sentimeter per tahun.
Saat salah satu lempeng bertumbukan dengan lempeng lain, maka akan menimbulkan efek getaran atau guncangan seperti gempa bumi.
Baca juga: Arkeolog Temukan Kerangka Manusia Diduga Korban Gempa Bumi Turkiye 2.700 Tahun Lalu
Catatan BMKG, gempa bumi terkini yang terjadi berdampak serta dirasakan di daerah Malang dan Lumajang dengan skala intensitas II MMI.