KOMPAS.com - Klewang atau pedang milik Pangeran Diponegoro ditemukan di sebuah gudang museum di Belanda.
Kabar penemuan pedang Pangeran Diponegoro tersebut diungkapkan peneliti Museum Bronbeek, John Klein Nagelvoort.
Ia mengatakan bahwa pedang tersebut sempat tersimpan di Istana Het Loo di Apeldoorn, kota di timur ibu kota Belanda, Amsterdam.
Namun, senjata tajam tersebut kini menjadi koleksi Museum Bronbeek yang terletak di Arnhem.
John mengungkapkan, pemerintah Indonesia belum mengirim permintaan agar pedang Diponegoro dipulangkan ke Indonesia.
Baca juga: Pernah Menjajah, Mengapa Bahasa Belanda Kurang Dikenal di Indonesia?
Pedang atau klewang Diponegoro yang ditemukan di Belanda adalah senjata tajam dengan sabel atau pedang bermata satu yang melengkung.
Sebelumnya, Belanda juga pernah menyimpan peninggalan Diponegoro, seperti keris. Namun, keris Diponegoro sudah dipulangkan ke Indonesia pada 2020.
Klein Nagelvoort menjelaskan, klewang Diponegoro yang ditemukan di Belanda memiliki beberapa kekhasan, di antaranya memiliki bekas penyok akibat proses penempaan.
Bentuk klewang Diponegoro, menurut Klein Nagelvoort, tidak menunjukkan bahwa senjata tajam ini adalah pedang Eropa.
Namun, klewang Diponegoro menggunakan gagang milik pedang Angkatan Laut Belanda. Sarung klewang ini juga menggunakan sarung buatan Belanda.
Dia menyebutkan, bentuk pedang atau klewang tersebut berbentuk melengkung, seperti sejumlah senjata Jawa lainnya seperti gobang dan digunakan sebagai senjata perang bukan untuk upacara.
"Senjata yang dibuat khusus: setengah Jawa, setengah Belanda," ujar Klein Nagelvoort dikutip dari NRC.
Baca juga: Sejumlah Kosakata Indonesia Mirip Bahasa Belanda, Apa Penyebabnya?