KOMPAS.com - Seorang mahasiswa asal Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara (Sumut), ditemukan meninggal dunia di sebuah kamar kos di Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
Kasus ini pun ramai menjadi perbincangan di media sosial setelah diunggah oleh salah satu akun X (dulu Twitter) @jeje***, Rabu (22/11/2023).
"Halo teman-teman. Boleh tolomg bantu up kasus pembunuhan yang terjadi kepada Andi Sahilatua Nababan yang berstatus mahasiswa di Elisabeth International Bali ditemukan MENINGGAL DIBUNUH di kostnya Nusa Dua Koi Kos, Gang Kunci, Jalan By Pass Ngurah Rai No.23, Benoa, Kuta Selatan," tulis pengunggah.
Diberitakan Kompas.com, Rabu, korban bernama Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kosnya di Jalan By Pass Ngurah Rai, Kecamatan Kuta Selatan pada Sabtu (18/11/2023).
Dinilai masih misteri, keluarga menduga kematian salah seorang anggota keluarganya tersebut karena tindak pidana pembunuhan.
Baca juga: Kronologi Konser BMTH Dihentikan Mendadak, Ada Masalah Panggung Berbuntut Keributan
Berikut sejumlah fakta dan dugaan kasus kematian mahasiswa asal Sumut di Bali:
Baca juga: Kronologi Pria di Bandung Bunuh Temannya Usai Dikeluarkan dari Grup WA
Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Losa Lusiano Araujo mengatakan, keberadaan jenazah Aldi Sahilatua Nababan pertama kali diketahui oleh pemilik kos, Nyoman Risup Artana (43).
Awalnya, pada Sabtu (18/11/2023) sekitar pukul 08.30 Wita, Nyoman curiga lantaran banyak lalat di sekitar kamar korban.
Kehadiran darah yang keluar dari bawah pintu kamar kos korban juga membuat Nyoman yang berstatus sebagai saksi berusaha mengetuk pintu, tetapi tidak mendapat respons.
Baca juga: Peristiwa G30S/PKI: Sejarah, Kronologi, dan Tokohnya
Melihat hal tersebut, saksi kemudian langsung bergegas melapor ke Polsek Kuta Selatan untuk ditindak lebih lanjut.
"Saat ditemukan korban dalam keadaan terlilit tali tampar ikat di dalam kamar kosnya," kata Losa, Rabu (22/11/2023).
Kondisi korban tergantung bersandar di pintu kamar dengan kedua kaki menyentuh lantai dan darah keluar dari hidung.
Saat ditemukan, jenazah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Denpasar itu dalam proses pembengkakan dengan kulit yang mengeluarkan cairan.
Baca juga: Beredar Video Kegiatan Mahasiswa di Bogor Disebut Perploncoan, Ini Penjelasan Polisi dan Kampus
Losa mengatakan, pada saat proses penyelidikan awal, orangtua korban menolak untuk melakukan otopsi.