Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Jenis Kopi Terbaik untuk Perut Sensitif, Apa Saja?

Kompas.com - 06/11/2023, 06:15 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Secangkir kopi panas di pagi hari dapat membangkitkan semangat dan energi untuk menjalani aktivitas sepanjang hari.

Hal ini lantaran kandungan kafein yang ada dalam kopi berperan sebagai stimulan yang bermanfaat untuk meningkatkan kewaspadaan, suasana hati, serta fokus.

Namun, untuk sebagian orang, minum kopi justru dapat menyebabkan mual, muntah, dan memicu beberapa masalah pencernaan lainnya.

“Kandungan asam atau lemak dalam kopi dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti mulas, refluks asam, dan kembung,” kata ahli diet terdaftar Andrea Dunn, dikutip dari Kompas.com (5/10/2023).

"Minum kopi berkafein meningkatkan jumlah asam yang sudah ada di perut Anda, yang memudahkan terjadinya refluks asam dan mulas," lanjutnya.

Nah, berikut beberapa jenis kopi yang mungkin aman untuk perut sensitif:

Baca juga: Efek Samping Menambahkan Susu ke Dalam Kopi


Jenis kopi terbaik untuk perut sensitif

Ilustrasi kopi turki yang dimasak di atas pasir.SHUTTERSTOCK/Yulia Furman Ilustrasi kopi turki yang dimasak di atas pasir.
Menurut pakar kopi Genevieve Kappler, ada beberapa jenis kopi yang aman untuk perut sensitif, yaitu:

1. Espresso

Kappler mengatakan, jenis kopi yang lebih cenderung menyebabkan iritasi perut kemungkinan dipengaruhi oleh lamanya waktu penyeduhan.

“Aturan umumnya adalah semakin pendek waktu penyeduhan, semakin ramah kopi terhadap perut,” kata Kappler, dilansir dari Wellandgood (18/5/2023).

Oleh karena itu, espresso mungkin merupakan pilihan terbaik. Ini karena espresso menggunakan lebih banyak tekanan dan suhu untuk menyeduhnya dengan cepat.

Namun, Kappler juga menunjukkan bahwa aturan praktis ini tidak semudah yang dibayangkan. Meskipun kadar kafein dan jumlah asam dalam biji kopi umumnya merupakan dua penyebab utama iritasi lambung terkait kopi, namun sebenarnya ada lebih dari itu.

“Ya, kafein dalam espresso lebih sedikit dibandingkan kopi tetes, tapi kafein bukan satu-satunya unsur yang dapat menyebabkan naiknya asam lambung, ketidaknyamanan, atau iritasi, tetapi juga minyak tertentu,” katanya.

Kappler menjelaskan, proses pembuatan espresso dengan tekanan tinggi dan suhu tinggi dapat menghasilkan ekstraksi minyak yang lebih tinggi (sekitar 2 miligram minyak per mililiter espresso), yang juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan pada beberapa orang.

Sebaliknya, kopi tetes yang dibuat menggunakan filter mungkin dapat menahan minyak di kertas lebih baik dan mungkin lebih mudah dicerna dibandingkan espresso.

Di sinilah jenis biji yang digunakan untuk membuat kopi (dan bukan hanya metodenya) berperan.

Halaman:

Terkini Lainnya

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com