Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopi Vs Teh, Mana yang Lebih Sehat untuk Diminum di Pagi Hari?

Kompas.com - 23/10/2023, 06:15 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kopi dan teh adalah minuman yang sering dicari oleh kebanyakan orang ketika mereka bangun tidur.

Kedua minuman itu mengandung kafein yang bermafaat untuk memberikan dorongan energi dan tenaga di pagi hari.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) melaporkan bahwa mengonsumsi hingga 400 miligram kafein per hari masih dianggap aman bagi kebanyakan orang dewasa dan dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan.

Dikutip dari Forbes, kafein dapat meningkatkan energi dan fokus, dan, dalam jumlah sedang, dapat menurunkan risiko depresi, penyakit parkinson, fibrosis hati, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.

Baca juga: 4 Bahaya Minum Kopi bagi Penderita Diabetes


Baca juga: 9 Kelompok Orang yang Tidak Disarankan Minum Kopi, Siapa Saja?

Sama-sama bermanfaat, lantas, lebih sehat mana minum kopi atau teh di pagi hari?

Pengaruh kafein di pagi hari

Satu cangkir kopi hitam seberat 8 ons mengandung sekitar 95 miligram kafein, sedangkan teh hitam dalam jumlah yang sama mengandung 48 miligram. Sementara itu, secangkir teh hijau mengandung sekitar 29 miligram kafein.

Dalam contoh ini, efek kafein akan paling mudah dirasakan saat menikmati secangkir kopi. Namun, sebagian besar manfaat kafein sangat bergantung pada kecenderungan genetik peminumnya.

“Kami memetabolisme kafein di hati, dan beberapa orang mengalami mutasi genetik yang membuat mereka memetabolisme kafein dengan cepat atau lambat,” kata ahli diet terdaftar dan salah satu pendiri Culina Health, Tamar Samuels, dikutip dari huffpost.

“Cara terbaik untuk menilai toleransi Anda adalah dengan memantau gejala dan berkonsultasi dengan ahli gizi,” lanjutnya.

Baca juga: 5 Efek Samping Minum Kopi Hitam Menurut Ahli Diet

1. Kafein dapat meningkatkan hormon kortisol

Teh adalah salah satu minuman yang mengandung kafein.SHUTTERSTOCK/Pixel-Shot Teh adalah salah satu minuman yang mengandung kafein.

Hormon kortisol akan meningkat kadarnya saat seseorang mengalami stres atau berolahraga terlalu keras.

Kemudian, tingkat stres juga dapat dipengaruhi oleh konsumsi kafein. Di mana, kafein dan stres dapat meningkatkan kadar kortisol yang berdampak buruk bagi tubuh dalam jangka panjang.

Ia menyebutkan insomnia, masalah pencernaan, kecemasan, dan tekanan darah tinggi sebagai efek samping yang mungkin terjadi.

Namun, penting untuk dicatat bahwa hanya kafein dalam jumlah besar yang dapat meningkatkan kadar kortisol sehingga memicu efek samping negatif, sedangkan stimulan dalam jumlah kecil hingga sedang dapat memberikan dorongan yang sehat.

Di sisi lain, tubuh manusia secara alami sudah memiliki kadar hormon yang tinggi di pagi hari.

Halaman:

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com