KOMPAS.com - Menyeruput kopi di pagi hari menjadi salah satu kegiatan yang banyak dilakukan sebagian orang.
Ini karena, secangkir kopi di pagi hari dapat memberikan tambahan energi dan stamina untuk menjalani aktivitas selanjutnya.
Kendati demikian, meskipun kopi sudah dikenal akan manfaatnya yang baik bagi kesehatan, namun untuk sebagian orang kopi justru memberikan efek samping, terlebih bila dikonsumsi dalam jumlah besar.
Lantas, siapa saja yang tidak disarankan minum kopi berlebih?
Baca juga: 5 Bahan yang Sebaiknya Tidak Ditambahkan ke Dalam Kopi Penderita Diabetes
Penderita sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS) adalah salah satu kelompok orang yang tidak dianjurkan untuk minum kopi, menurut Eatthis.
Hal ini karena, kafein dapat meningkatkan keteraturan buang air besar, termasuk meningkatkan kemungkinan diare yang merupakan salah satu gejala utama dari IBS.
Untuk itu, penderita IBS dianjurkan untuk membatasi atau menghindari minuman berkafein, termasuk kopi, teh, dan soda.
Ahli gizi diet terdaftar yang berbasis di Seattle Angel Planells mengatakan bahwa kopi tidak dianjurkan unruk penderita glaukoma.
Glaukoma adalah kondisi medis berupa gangguan penglihatan yang disebabkan oleh kerusakan saraf mata.
Biasanya, kerusakan saraf mata tersebut terjadi karena adanya tekanan tinggi pada bola mata.
“Tekanan intraokular meningkat pada penderita glaukoma saat mengonsumsi kopi, jadi disarankan untuk membatasi atau menghindari asupannya, namun diperlukan lebih banyak penelitian,” kata Planells.
Selain itu, menurut penelitian yang dilakukan oleh Mount Sinai, meminum kafein dalam jumlah besar meningkatkan risiko glaukoma pada mereka yang memiliki kecenderungan peningkatan tekanan mata.
Baca juga: 4 Bahaya Minum Kopi bagi Penderita Diabetes
Overactive bladder (OAB) adalah gangguan fungsi otot kandung kemih yang dapat menimbulkan dorongan untuk buang air kecil secara tiba-tiba.