Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sayembara Desain Logo Dimenangkan Pejabat Internal, Ini Penjelasan Badan Karantina Indonesia

Kompas.com - 09/10/2023, 20:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengumuman pemenang sayembara desain logo Badan Karantina Indonesia (Barantin) menunai komentar warganet di media sosial X.

Pasalnya, dalam pengumuman yang diunggah akun resmi @Barantan_RI, Minggu (8/10/2023), pemenang sayembara desain logo tersebut adalah Andi Yusmanto yang tidak lain adalah Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta.

"Buat sayembara sendiri, menangin sendiri," komentari warganet @ARSI****.

Hingga Senin (9/10/2023), uanggahan tersebut mendapat komentar 534 warganet dan disukai 7.831 akun.

Penjelasan Badan Karantina Indonesia

Plt Sekretaris Utama Badan Karantina Indonesia Wisnu Haryana buka suara terkait polemik pengumuman pemenang sayembara desain logo itu.

"Kami sangat mengapresiasi atas antusiasme terhadap lomba yang diselenggarakan. Sebanyak 439 karya yang masuk dan semuanya bagus-bagus,” tuturnya saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Wisnu tidak menampik pemenang sayembara adalah Andi Yusmanto, yang kebetulan berasal dari kalangan internal.

Kendati demikian, pihaknya memastikan bahwa sayembara itu dilakukan dengan proses dan tahapan yang berlaku.

"Dapat dipastikan penilaian berjalan transparan dan bersungguh-sungguh karena pasti kami ingin logo yang berwibawa," kata dia.

Baca juga: Ramai Sayembara Rp 15 Juta untuk Ungkap Identitas Seseorang, Ini Bahaya Doxing

Pihaknya mengaku membutuhkan waktu kurang lebih dua minggu untuk melakukan seleksi tersebut. Tahapan penilaian juga dilakukan dengan bersungguh-sungguh dan hati-hati.

"Walaupun pemenangnya dari internal, tetapi seleksi telah dilakukan secara fair dan sesuai mekanisme,“ ujar Wisnu.

Menurutnya, tak hanya penjurian yang bersifat teknis, seleksi pemenang juga dilakukan melalui voting secara internal.

Namun, dari hasil telaah masih terdapat koreksi teknis sehingga diperlukan satu tahapan seleksi lagi sebelum akhirnya diumumkan pemenangnya.

Baca juga: Makna Logo dan Maskot Piala Dunia U-17 Indonesia 2023

Desain memenuhi aspek penilaian

Wisnu menjelaskan, ada beberapa aspek yang diperhatikan sebelum karya desain logo tersebut dinobatkan sebagai pemenang.

"Kami sangat menghargai dan mengapresiasi masukan dari masyarakat, khususnya para peserta yang telah mengirimkan karyanya. Semua karya bagus dan luar biasa. Namun demikian, kami pun memiliki kriteria dan mekanisme penilaian yang telah diputuskan," kata dia.

Halaman:

Terkini Lainnya

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com