Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Kamar Penuh Sampah Disebut Gangguan Mental Hoarding Disorder, Benarkah?

Kompas.com - 06/10/2023, 23:34 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan foto yang memperlihatkan kondisi sebuah kamar yang sangat berantakan dan dikaitkan dengan gangguan mental, ramai di media sosial.

Unggahan tersebut diunggah oleh akun X (Twitter) @tanyakanrl pada Kamis (5/10/2023).

"Sumpah ih kok bisaaa mbaknya ga bersihin kost sampe kayak begitu bentukannya terus kok bisa bertahan hidup dgn kondisi kost jorok begini, po ga jadi ladang nyamuk," tulis pengunggah.

Di sisi lain, beberapa warganet turut melontarkan komentar mereka dan menyebut bahwa kondisi kamar berantakan tersebut disebabkan karena pemiliknya memiliki gangguan mental hoarding disorder.

"Maaf ya nder, kayak gitu emang pasti bikin jijik bgt ya, tapi yang ky gitu (sepahamku) salah satu efek gangguan mental. jadi mbaknya perlu ditolong. jangan lsg judge gitu tolong," kata pemilik akun @hazelnoode.

"Mba nya pasti ada sakit mental, apa itu namanya yg suka nimbun sampah.." kata pemilik akun @ananatre.

Hingga Jumat (6/10/2023) siang, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 2 juta kali dan mendapatkan lebih dari 1.600 komentar dari warganet.

Lantas, benarkah kondisi tersebut adalah salah satu gangguan mental?


Baca juga: Ramai Soal Menimbun Barang yang Sudah Tidak Dipakai, Benarkah Gejala Hoarding Disorder?

Penjelasan psikolog

Psikolog Klinis Personal Growth Shierlen Octavia mengatakan, jika seseorang secara sengaja membuat tempat tinggalnya kotor, hal ini sangat mungkin berkaitan dengan masalah gangguan kesehatan mental.

"Misalnya, jika ada seseorang yang biasanya rapi dan bersih lalu mendadak tidak peduli terhadap kebersihan, bisa jadi ini adalah pertanda bahwa ada suatu masalah yang lebih dalam yang terjadi," terang dia.

Menurut Shierlen, kondisi tersebut bisa pertanda adanya gangguan depresi, karena orang-orang yang mengalami depresi sering kali merasa kelelahan atau tidak bersemangat dalam melakukan rutinitas, termasuk bersih-bersih. 

Di samping itu, ada pula orang-orang yang sebenarnya bukan merasa nyaman dengan kondisi kotor di rumahnya dengan membiarkan barang menumpuk karena merasa tidak bisa melepaskan atau membuang barang tersebut.

"Hal ini bisa terjadi entah karena barang tersebut memiliki kenangan yang berharga atau karena mereka meyakini bahwa barang tersebut mungkin akan dibutuhkan suatu hari nanti," ucap Shierlen.

Memahami apa itu hoarding disorder sangatlah penting agar Anda bisa melakukan pengobatan dan perawatan yang diperlukan.Shutterstock/Olena Yakobchuk Memahami apa itu hoarding disorder sangatlah penting agar Anda bisa melakukan pengobatan dan perawatan yang diperlukan.

Gangguan hoarding disorder

Ia mengatakan, apabila yang terjadi adalah demikian, ini mungkin adalah pertanda bahwa orang tersebut mengalami gangguan hoarding disorder.

Gangguan hoarding adalah gangguan yang dicirikan oleh adanya perilaku menimbun barang dalam jumlah banyak yang tidak dapat dikelola, dan disimpan secara berantakan hingga menyebabkan kekacauan.

Dalam jangka panjang, kata Shierlen, selain membuat orang lain yang tinggal bersamanya merasa tidak nyaman, hoarding bisa menjadi masalah yang signifikan.

Hal ini lantaran ia tinggal di tempat yang kotor berpotensi membawa banyak penyakit dan meningkatkan risiko kebakaran.

"Jika terjadi masalah seperti ini, mencari bantuan profesional seperti psikolog klinis adalah hal yang harus dilakukan," lanjutnya.

Penyebab hoarding disorder

Sebagai salah satu gangguan mental, hoarding disorder tentu tidak terjadi begitu saja. Gejala juga sering muncul secara bertahap dan kerap tak disadari.

Melansir Mayo Clinic, ada beberapa penyebab hoarding disoder, seperti:

  • Memiliki gangguan mental pemicu, seperti depresi, skizofrenia, dan gangguan obsesif kompulsif (OCD)
  • Memiliki kesulitan untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah
  • Mengalami kehidupan yang penuh tekanan, seperti kematian orang yang dicintai atau kehilangan harta benda karena bencana
  • Hidup sendiri dan merasa kesepian

Memahami apa itu hoarding disorder dan penyebabnya sangatlah penting karena kondisi ini dapat menyerang siapa saja.

Seperti gangguan kesehatan mental lainnya, hoarding disorder tidak dapat disembuhkan secara total. Namun, pengobatan dan perawatan secara medis dapat mengurangi gejala yang dialami.

Baca juga: Dilanda Kecemasan Jelang Hari Senin, Mengapa Bisa Terjadi?

Halaman:

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com