Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna Shopee Tak Bisa Beli Barang dari Luar Negeri, Ini Alasannya

Kompas.com - 06/10/2023, 06:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lini masa media sosial X (dulu Twitter) ramai memperbincangkan e-commerce Shopee yang tak lagi membuka pembelian barang dari luar negeri.

Hal itu salah satunya diunggah akun @convomf, Rabu (4/10/2023) yang menyebutkan jika penjualan produk dari penjual luar negeri di e-commerce Shopee telah ditangguhkan.

Namun, pengguna masih dapat melakukan ekspor atau penjualan dari Indonesia ke wilayah luar negeri.

"Walah.. kukira cuma tt shop," tulis pengunggah.

Hingga Kamis (5/10/2023) sore, unggahan ini telah dilihat lebih dari 983.000 kali, disukai 6.300 pengguna, dan diunggah ulang oleh lebih dari 2.100 warganet X.

Lantas, bagaimana tanggapan Shopee Indonesia?

Baca juga: Syarat Menjadi Mitra Shopee Food, Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan?


Shopee hentikan penjualan produk dari luar negeri

Head of Public Policy Shopee Indonesia Radityo Triatmojo menjelaskan, pihaknya secara resmi menghentikan penjualan produk dari penjual luar negeri atau cross border sejak 4 Oktober 2023 pukul 22.00 WIB.

Langkah ini merupakan penyesuaian atas Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023, hasil revisi Permendag Nomor 50 Tahun 2020 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.

Radityo memaparkan, transaksi cross border di Shopee tercatat kurang dari satu persen.

Mekanisme cross border yang berlangsung pun telah sesuai dengan proses dalam peraturan perundang-undangan, seperti perpajakan.

Pihaknya juga mengklaim, penjualan dari penjual luar negeri tersebut juga bukan untuk produk yang bersaing dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Dapat kami sampaikan bahwa produk yang dijual secara cross border di Shopee bukanlah produk yang bersaing langsung dengan produk UMKM," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (5/10/2023).

Dia melanjutkan, pihaknya telah menutup 14 kategori produk cross border yang bersaing dengan produk UMKM sesuai arahan Kementerian Koperasi dan UKM pada 2021 lalu.

Baca juga: Cara Bayar Belanja Online di Shopee lewat Transfer Bank

Cross border Shopee agar produk lokal mendunia

Menurutnya, selama ini cross border di Shopee Indonesia bertujuan agar produk lokal memiliki peluang dan kesempatan serupa untuk mengakses pasar ekspor secara langsung.

Bahkan, saat ini, sudah ada lebih dari 20 juta produk UMKM lokal yang tersedia di pasar lintas batas di kawasan Asia Tenggara, Asia Timur, serta Amerika Latin.

"Kami akan berusaha meski ditutupnya penjual cross border di Indonesia, tidak memengaruhi kegiatan ekspor produk Indonesia yang sudah berjalan saat ini," kata Radityo.

Radityo menambahkan, Shopee terus berkomitmen untuk mengembangkan produk lokal. Bukan hanya di pasar dalam negeri, pengembangan juga dilakukan hingga pasar luar negeri.

"Salah satunya melalui kegiatan yang dilakukan di 10 Kampus UMKM Shopee yang tersebar di Indonesia," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Tren
Aliran Uang Kementan untuk Kebutuhan Pribadi SYL, dari Sunat Cucu hingga Hadiahi Mobil Anak

Aliran Uang Kementan untuk Kebutuhan Pribadi SYL, dari Sunat Cucu hingga Hadiahi Mobil Anak

Tren
45 Kata-kata Selamat Hari Buruh 2024, Bakar Semangat Para Pekerja

45 Kata-kata Selamat Hari Buruh 2024, Bakar Semangat Para Pekerja

Tren
Mengapa 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional? Berikut Latar Belakangnya

Mengapa 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional? Berikut Latar Belakangnya

Tren
4 Suplemen untuk Menambah Nafsu Makan, Apa Saja?

4 Suplemen untuk Menambah Nafsu Makan, Apa Saja?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 1-2 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 1-2 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Sorotan Media Asing terhadap Kekalahan Indonesia Lawan Uzbekistan | Profil Shen Yinhao, Wasit yang Picu Kontroversi

[POPULER TREN] Sorotan Media Asing terhadap Kekalahan Indonesia Lawan Uzbekistan | Profil Shen Yinhao, Wasit yang Picu Kontroversi

Tren
Siapa Sukanto Tanoto yang Disebut-sebut Disiapkan Lahan Investasi di IKN?

Siapa Sukanto Tanoto yang Disebut-sebut Disiapkan Lahan Investasi di IKN?

Tren
Mengapa Artefak Indonesia Bisa Dicuri dan Diselundupkan?

Mengapa Artefak Indonesia Bisa Dicuri dan Diselundupkan?

Tren
55 Twibbon dan Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024

55 Twibbon dan Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024

Tren
Benarkah Tak Boleh Minum Teh Setelah Makan dan Saat Haid? Ini Penjelasan Ahli Gizi UGM

Benarkah Tak Boleh Minum Teh Setelah Makan dan Saat Haid? Ini Penjelasan Ahli Gizi UGM

Tren
Daftar Negara Peserta Olimpiade Paris 2024 Cabang Sepak Bola

Daftar Negara Peserta Olimpiade Paris 2024 Cabang Sepak Bola

Tren
Melihat Kekuatan Irak, Lawan Indonesia pada Perebutan Tempat Ketiga Piala Asia U23

Melihat Kekuatan Irak, Lawan Indonesia pada Perebutan Tempat Ketiga Piala Asia U23

Tren
8 Tim yang Lolos Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024, Siapa Saja?

8 Tim yang Lolos Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024, Siapa Saja?

Tren
20 Ucapan dan Twibbon Hari Buruh 1 Mei 2024

20 Ucapan dan Twibbon Hari Buruh 1 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com