Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Negara Maritim, tapi Mengapa Masih Impor Garam?

Kompas.com - 26/09/2023, 08:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia merupakan negara maritim yang sebagian besar wilayahnya berupa perairan.

Dikutip dari laman DPR RI, Indonesia memiliki luas perairan mencapai 3,25 juta km2 atau sekitar 63 persen wilayah Indonesia.

Meski begitu, Indonesia masih mengimpor garam yang sebenarnya bisa dibuat dari air laut.

Data Badan Pusat Statistika (BPS), Indonesia mengimpor total 2.756.626 ton garam pada 2022.

Kondisi tersebut mendapatkan sorotan dari warganet, salah satunya pemilik akun X @fxmario, Minggu (24/9/2023).

Lewat akunnya, warganet itu membagikan video seseorang membuat garam dari air laut yang dimasak.

"Tuh liat. Indonesia yang negara kelautan dengan garis Pantai panjang harusnya ga impor garam!!!1l1l1l1l1l1!!!" tulisnya.

Unggahan tersebut lantas mendapatkan berbagai komentar dari warganet lainnya. 

Akun @odid_odid berpendapat kualitas garam lokal berada di bawah standar dan jumlahnya belum memenuhi kebutuhan negara sehingga perlu impor.

Hingga Senin (25/9/2023), unggahan tersebut tayang sebanyak 2,7 juta kali, dibagikan 1.076 kali, dan disukai 6.267 warganet.

Lantas, mengapa Indonesia masih harus impor garam?

Baca juga: Viral, Video Membuat Sendiri Garam dari Air Laut yang Dipanaskan, Amankah Dikonsumsi?


Kualitas garam di Indonesia

Guru Besar Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga Mochammad Amin Alamsjah mengungkapkan, air laut Indonesia dapat diolah menjadi garam.

"Memang secara konvensional untuk mendapatkan garam tradisional biasanya dengan menguapkan air laut," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (25/9/2023).

Amin menjelaskan, air laut di Indonesia dapat diolah menjadi garam untuk memenuhi kebutuhan warga. Namun, kualitasnya belum memenuhi standar supaya tidak perlu impor garam.

Dia menjelaskan, Standar Nasional Indonesia (SNI) produk garam mengharuskan garam konsumsi memiliki kadar NaCl atau natrium klorida 94 persen.

Halaman:

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com