Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Mencari Solusi Konflik Agraria Rempang

Kompas.com - 11/09/2023, 19:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MENKO Polhukam Mahfud MD memberikan penjelasan mengenai status tanah di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, yang menjadi polemik berbuntut bentrokan warga dan polisi.

Dia menjelaskan, negara sudah memberikan hak atas tanah di pulau tersebut kepada perusahaan.

Surat Keputusan terkait pemberian hak atas tanah dikeluarkan pada 2001 dan 2002, namun pada 2004, hak atas penggunaan tanah itu diberikan kepada pihak lain.

Mantan ketua Mahkamah Konstitusi tersebut menuturkan, situasi mulai rumit saat investor masuk ke Pulau Rempang.

Karena itu, kekeliruan itu diluruskan sehingga hak atas tanah masih dianggap dimiliki perusahaan sebagaimana SK yang dikeluarkan pada 2001 dan 2002.

Namun sejumlah masyarakat adat Melayu menolak proyek tersebut sehingga bentrokan terjadi.

Polisi menembak gas air mata untuk membubarkan massa. Gas air mata itu dilaporkan juga menimpa anak-anak sekolah, sehingga ada yang dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Beberapa warga ditangkap atas dugaan provokasi.

Maka Menko Polhukam secara khusus menegaskan bahwa pihak aparat keamanan harus mengedepankan asas kemanusiaan ketika bertugas menghadapi kemelut konflik agraria.

Sebagai seorang insan warga Indonesia yang mendirikan Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan, saya sepenuhnya setuju Menko Polhukam bahwa pemerintah harus mengedepankan asas kemanusiaan dalam menghadapi kemelut konflik agraria sebagai bukti tak terbantahan bahwa konflik agraria masih berkelanjutan terjadi di persada Indonesia setelah 78 tahun merdeka.

Pada hakikatnya konflik agraria Rempang analog dengan konflik agraria yang saya saksikan dengan mata kepala saya sendiri di kawasan Bukit Duri Jakarta pada 28 September 2016.

Tragedi penggusuran Bukit Duri dinyatakan oleh Prof Mahfud MD dan Prof Yassona Laoly sebagai pelanggaran hukum secara sempurna sebab bangunan dan rumah yang digusur masih dalam proses hukum di PN dan PTUN.

Penggusuran paksa juga melanggar agenda Pembangunan Berkelanjutan yang telah disepakati oleh para anggota PBB, termasuk Indonesia, sebagai pedoman pembangunan planet bumi abad XXI tanpa merusak alam dan tanpa menyengsarakan manusia.

Penggusuran paksa juga melanggar Pancasila khususnya sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab serta Keadilan Sosial untuk Seluruh Rakyat Indonesia.

Memang hanya mereka yang pernah digusur secara paksa dapat merasakan betapa berat beban derita rakyat tergusur. Termasuk Presiden Jokowi yang pernah tiga kali mengalami derita digusur paksa pada masa kanak-kanak beliau di Solo.

Insya Allah, segenap pihak yang berkepentingan, berwenang serta berkewajiban berkenan duduk bersama demi bermusyawarah mufakat melalui jalur hukum yang berlaku di Indonesia secara gotong royong bersama mencari solusi terhadap konflik agraria Rempang di meja hijau seperti yang telah nyata pernah dilakukan oleh masyarakat Bukit Duri.

Jika mau, pasti mampu. Jika tidak mampu, berarti tidak mau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com