Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

4 Kisah Tragis Saat Menunggu Seseorang

Kompas.com - 23/08/2023, 23:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Ditinggalkan oleh seseorang yang sangat dekat dengan kita terasa sangat menyakitkan. Terlebih, jika kita ditinggalkan tanpa kepastian sehingga harus menunggu dengan perasaan gelisah.

Begitu pula yang dirasakan tokoh Arin dalam audio drama milik siniar Tinggal Nama episode “KADAVER SERIES Ep.4 Sosok yang Lenyap” dengan tautan dik.si/TNKadaver4. Dikisahkan Arin ditinggal oleh sang kekasih, Conrad. Ia pergi tanpa meninggalkan kabar hingga Arin akhirnya bimbang.

Selama menunggu itu, Arin dihadapkan dengan pilihan yang sulit. Ia harus memilih antara mempertaruhkan masa depannya atau rasa cintanya terhadap Conrad. Di dunia nyata pun, ada kisah-kisah memilukan yang dialami seseorang saat menunggu orang terdekatnya.

1. Santri Tewas Ditusuk saat Menunggu Ibunya

Mengutip Kompas.com, Mohammad Rozian merupakan salah satu santri Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Naasnya, remaja ini harus merenggut nyawanya saat menunggu ibunya.

Ia meninggal dunia karena ditusuk orang tidak dikenal di Jalan Cipto Mangunkusumo Kota Cirebon). Menurut keterangan AKBP Roland Ronaldy, Kapolres Cirebon Kota, kejadian itu bermula saat Rozian bersama temannya sedang duduk di seberang jalan toko buku.

Baca juga: Asal-usul Tuyul, Muncul Karena Kesenjangan Sosial

Korban yang masih berusia 17 tahun ini sedang menunggu kedatangan ibunya yang sedang dalam perjalanan dari Kalimantan. Namun, tiba-tiba saja, ada seseorang tak dikenal menggunakan sepeda motor menghampiri dua remaja lelaki itu.

Pelaku bersikeras bahwa Rozian telah memukul rekannya. Akan tetapi, Rozian terus menyangkalnya. Saat itu, sang teman yang sudah melihat pelaku membawa senjata tajam berlari untuk meminta pertolongan warga. Sayangnya, saat kembali, Rozian sudah tergeletak bersimbah darah.

2. Maria Van de Velde: Menunggu Kekasih hingga Akhir Hayat

Kisah Maria Van de Velde terkenal di Pulau Onrust, salah satu gugusan pulau di Kepulauan Seribu, Jakarta. Didalamnya ada banyak destinasi wisata sejarah zaman kolonial. Hal ini karena VOC dulu menjadikan pulau ini sebagai galangan kapal, pergudangan lengkap, dan benteng pertahanan.

Salah satu tempat populer di Pulau Onrust adalah makam Maria Van de Velde. Mengutip kisah perjalanan Taufik (2013), dikisahkan Maria mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri karena menunggu sang kekasih yang tak kunjung kembali.

Penduduk setempat pun mengungkapkan bahwa arwah Maria masih bergentayangan pada hari-hari tertentu. Dikatakan Maria mengunjungi makamnya dan tempat-tempat lainnya di Pulau Onrust yang menyimpan kenangan meski telah hampir 300 tahun setelah kematiannya.

Di makamnya, terdapat sebuah puisi yang dipahat dalam bahasa Belanda untuk menggambarkan kepiluan hidup Maria. Kurang lebih tulisan itu menyatakan Maria yang dikubur seharusnya dapat hidup bertahun-tahun lagi.

3. Kakek Arifin: Menanti Kekasih di Sudut Kota

Pada 2021, kisah seorang kakek yang menunggu kekasihnya ramai dibicarakan di Facebook. Kakek itu kerap dikenal sebagai Gombloh atau Pak Arifin. Pria setia itu menanti sang kekasih dari tahun 1970-an hingga akhir hayatnya pada 2021 di sudut kawasan Kayu Tangan, Kota Malang.

Hampir setiap hari, Kakek Arifin berada di tempat yang sama. Pria tua itu duduk di emperan sebuah toko, berharap sang kekasih akan kembali setelah terpisah ketika terjadi konflik politik di Malang.

Mereka saling berjanji akan bertemu kembali jika situasi kota sudah aman di tempat itu. Kakek Arifin selalu menempati janjinya, tapi sang kekasih masih tak kunjung tiba. Alasannya pun masih tak diketahui dengan pasti. Akan tetapi, cinta sang kakek ini tampaknya abadi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com