Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Temukan "Dunia Bawah" Tersembunyi yang Penuh Makhluk Aneh

Kompas.com - 14/08/2023, 12:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dunia bawah, jauh di bawah dasar laut, menyimpan kehidupan bagi sejumlah makhluk yang tampak asing bagi manusia.

Baru-baru ini, para ilmuwan organisasi non-profit Schmidt Ocean Institute menemukan dunia tersembunyi di bawah gunung berapi laut, tepatnya di bawah lubang hidrotermal, East Pacific Rise, lepas pantai Amerika Selatan.

Dilansir dari Live Science, Kamis (10/8/2023), kawasan jauh dari jangkauan itu merupakan sebuah ekosistem dari beberapa makhluk aneh, seperti spesies cacing, gurita, dan siput tak biasa.

Direktur Eksekutif Schmidt Ocean Institute, Jyotika Virmani mengatakan, penemuan dilakukan dengan mengikis lapisan dasar laut menggunakan lengan robotik kapal penelitian Falkor.

Menurutnya, manusia telah lama mengetahui kehidupan hewan di rongga bawah tanah maupun hewan di pasir dan lumpur.

Namun, untuk pertama kalinya, para ilmuwan mencari kehidupan para makhluk di bawah lubang hidrotermal.

"Penemuan ekosistem baru yang benar-benar luar biasa ini, tersembunyi di bawah ekosistem lain, memberikan bukti baru bahwa kehidupan ada di tempat yang luar biasa," ujar Virmani.

Baca juga: Penemuan Sampan Suku Maya di Goa Meksiko, Bisa Jadi Tanda Gerbang Dunia Bawah


Sekitar lubang juga kaya akan kehidupan

Dilansir dari Science Alert, Rabu (9/8/2023), para ilmuwan pertama kali menemukan lubang hidrotermal pada 1977.

Kala itu, mereka tengah menjelajahi East Pacific Rise, batas lempeng tektonik di dekat Kepulauan Galapagos, lepas pantai barat Amerika Selatan.

Tempat itu memiliki ventilasi atau lubang berbentuk mirip totem (benda atau binatang dalam kepercayaan totemisme) dari lilin yang meleleh, yang berdiri setinggi 10-12 meter.

Lubang tersebut turut menyemburkan air panas yang kaya mineral bercampur dengan air lautan sekitar.

Meski di sekitar lubang bersuhu ekstrem hingga 368 derajat Celsius, para ilmuwan menemukan rantai makanan yang ditopang nutrisi dari lubang hidrotermal.

Rantai makanan yang terdiri dari bakteri kemosintetis, gastropoda atau siput, kepiting, serta cacing ini tidak bergantung pada sinar Matahari, tetapi pada mineral untuk energi.

Namun, hingga penelitian dari Schmidt Ocean Institute, belum ada ilmuwan yang berpikir untuk menengok ke bawah lubang hidrotermal.

Baca juga: Peneliti Temukan Gunung Berapi Kuno Bawah Laut, Tertutup Banyak Telur Raksasa

Beragam makhluk unik di "dunia bawah"

Sebagai bagian dari misi, para ilmuwan menggunakan tangan robotik untuk membersihkan atau menggali dasar laut.

Halaman:

Terkini Lainnya

Ini Alasan Pertamina Tidak Menaikkan Harga BBM Mei 2024

Ini Alasan Pertamina Tidak Menaikkan Harga BBM Mei 2024

Tren
Beredar Dugaan Penyalahgunaan Dana KIP Kuliah Undip, Status Penerima Bisa Dicabut

Beredar Dugaan Penyalahgunaan Dana KIP Kuliah Undip, Status Penerima Bisa Dicabut

Tren
Profil Wasit di Laga Indonesia Vs Irak, Sivakorn Pu-Udom Akan Jadi Asisten VAR

Profil Wasit di Laga Indonesia Vs Irak, Sivakorn Pu-Udom Akan Jadi Asisten VAR

Tren
Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Mei 2024

Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Mei 2024

Tren
Melihat Tiga Jenis Artefak Indonesia Peninggalan Majapahit yang Dikembalikan AS

Melihat Tiga Jenis Artefak Indonesia Peninggalan Majapahit yang Dikembalikan AS

Tren
Sumur Tua Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Jerman, Simpan 'Harta Karun'

Sumur Tua Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Jerman, Simpan 'Harta Karun'

Tren
Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Bandung, Ini Daerah yang Merasakan

Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Bandung, Ini Daerah yang Merasakan

Tren
Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Tren
Berapa Kali BPJS Kesehatan Bisa Digunakan untuk Mengakses Layanan Rumah Sakit dalam Sehari?

Berapa Kali BPJS Kesehatan Bisa Digunakan untuk Mengakses Layanan Rumah Sakit dalam Sehari?

Tren
Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum 'Ditelan' Everest

Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum "Ditelan" Everest

Tren
Resmi, Inilah Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Resmi, Inilah Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Tren
Kisah Petugas Kebersihan Pesawat Jadi Pilot di Nigeria, Penantian 24 Tahun Terwujud

Kisah Petugas Kebersihan Pesawat Jadi Pilot di Nigeria, Penantian 24 Tahun Terwujud

Tren
Menakar Peluang Indonesia Vs Irak pada Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024...

Menakar Peluang Indonesia Vs Irak pada Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024...

Tren
Amankah Berolahraga Saat Perut Kosong? Kenali Potensi Risikonya Berikut Ini

Amankah Berolahraga Saat Perut Kosong? Kenali Potensi Risikonya Berikut Ini

Tren
Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com