KOMPAS.com - Seorang pria asal Jepang rela menghabiskan uang sebesar 2 juta yen atau setara Rp 213 juta untuk "berubah" menjadi seekor anjing.
Diberitakan The Daily Mail (30/5/2022), pria bernama Toco ini memesan kostum khusus anjing jenis collie untuk memenuhi ambisi menjadi binatang.
Kendati demikian, Toco mengaku menyembunyikan identitas sebagai anjing lantaran khawatir teman-temannya menganggap aneh.
Sebagai gantinya, dia selalu mengenakan setelan mahalnya saat menghadiri acara-acara tertentu, tanpa perlu membuka jati diri.
"Saya tidak ingin hobi saya diketahui, terutama oleh orang-orang yang bekerja dengan saya," kata dia.
Baca juga: Kisah Bladerunner, Paus yang Terkena Baling-baling Kapal, Puluhan Tahun Hidup dengan Bekas Luka Khas
Lebih dari setahun kemudian, sosok Toco kembali menuai perhatian berkat keberanian berjalan di tengah umum untuk pertama kalinya.
Melalui kanal YouTube I want to be an animal, Toco menceritakan pengalaman menyusuri jalanan sebagai "seekor anjing".
Kala itu, dia menjalani syuting dan wawancara bersama RTL, sebuah stasiun televisi Jerman.
Tampak dalam video, Toco yang sudah "berubah" menjadi anjing berukuran besar tengah bermain-main di halaman, berguling-guling, serta bermain lempar tangkap bersama orang-orang.
Beberapa anjing asli pun terlihat senang menghabiskan waktu dengan sosok Toco di balik kostum anjing collie raksasa.
Dikutip dari New York Post, Jumat (28/7/2023), Toco berjalan dengan tali kekang yang diikat di sekitar perut.
Meski tidak memperlihatkan wajah aslinya, dia mengaku tetap merasa gugup dan takut saat keluar untuk menyapa orang-orang.
Menurutnya, bertransformasi menjadi seekor anjing merupakan salah satu impian masa kecil yang akhirnya tercapai.
"Apakah kamu ingat mimpimu sejak kecil? Kamu ingin menjadi pahlawan atau penyihir. Saya ingat menulis di buku kelulusan sekolah dasar bahwa saya ingin menjadi seekor anjing dan berjalan keluar," terang Toco.
Toco mengungkapkan, dia bermimpi menjadi binatang sejak masih kecil. Bertahun-tahun berlalu, impian itu masih hinggap seolah meminta untuk diwujudkan.