Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aris Marfai
Kepala Badan Informasi Geospasial

Professor Geografi

Informasi Geospasial Dalam Geointelijen

Kompas.com - 17/07/2023, 16:28 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Geo-intelligence (geointelijen) merupakan bentuk praktik pengumpulan data, informasi, dan proses analisis dari unsur-unsur geografis untuk mendapatkan pemahaman yang serba cakup tentang suatu situasi dan kondisi geografis wilayah tertentu.

Informasi geospasial sangat terkait dengan geointelijen. Dalam praktiknya geointelijen mengembangkan analisis dan telaah dengan menggabungkan data-data geospasial seperti citra satelit, foto udara, data radar, peta dasar, peta tematik, dengan data lain seperti data cuaca (temperatur, angin, curah hujan), dan data tabuler-statistik seperti jumlah penduduk, karakteristik demografi.

Teknologi informasi dan bahasa program digunakan untuk membantu proses analisis, misalnya melalui algoritma, geo-artificial intelligence, mechine learning, geo-big data dan lainnya, untuk menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam tentang situasi geografis suatu wilayah.

Baca juga: Informasi Geospasial dan Tata Kelola Sawit

Penggunaan teknologi informasi geospasial, seperti penggunaan global positioning system (GPS), terrrain analyisis, peta topografi, data citra satelit, atau data radar memberikan peran dalam geointelijen antara lain dalam identifikasi lokasi target, pemetaan medan, pemantauan pergerakan, dan analisis situasi geografis.

Identifikasi lokasi target dapat dilakukan dengan menggunakan citra satelit, terutama citra satelit tegak resolusi tinggi, di mana obyek-obyek dan fitur ketampakan bumi dapat terlihat dengan jelas, termasuk lokasi basecamp, lokasi pangkalan militer, gudang logistik dan lain sebagainya.

Peta Dasar

Pemetaan medan dan wilayah operasi militer dapat dilakukan dengan basis peta dasar skala besar dan skala menengah. Peta dasar dapat dimanfaatkan untuk membantu analisis terrain dengan berdasarkan garis kontur, analisis medan berdasarkan morfologi dan bentuk lahan permukaan, jaring-jaring sungai dan pola aliran sungai dan lain sebagainya, serta ketersediaan sumberdaya seperti sumber air.

Peta dasar merupakan salah satu informasi geospasial yang sangat penting dalam geointelijen. Operasi intelijen membutuhkan peta dasar dalam berbagai skala, mulai dari skala besar yang detail dan akurat hingga peta skala menengah dan kecil untuk mengetahui situasi secara umum dalam suatu kawasan.

Peta skala besar, terutama skala 1:1000 dan 1:5000, digunakan untuk melihat detail dari setiap ketampakan. Peta ini bisa digunakan untuk menuntun identifikasi sasaran, menentukan rencana penyerangan, menentukan rute dan melakukan evaluasi gerakan.

Peta skala besar sangat penting untuk identifikasi bangunan militer, seperti gudang logistik, markas, aksesibilitas seperti jembatan dan lainnya.

Menurut UU Nomor 4/2011 tentang informasi geospasial, Badan Informasi Geospasial (BIG) bertugas menyelenggarakan informasi geospasial dasar. Termasuk dalam informasi geospasial dasar adalah penyusunan peta dasar.

Peta dasar berisi informasi tentang garis batas wilayah, garis pantai, kedalaman laut, garis ketinggian, jaring jalan dan jaring sungai, bangunan dan utilitas, tutupan lahan dan vegetasi.

Informasi tersebut sangat berguna dalam analisis intelijen. Saat ini kita telah memiliki peta dasar skala kecil untuk seluruh wilayah Indonesia, demikian pula dengan skala menengah 1:50.000.

Sementara itu untuk peta skala besar 1:5000 baru sebagian kota-kota besar. Cakupan peta skala besar 1:5000 di Indonesia baru sekitar 49.000 Km2, dari total kebutuhan kita 1,9 juta km2.

Untuk itu upaya terus dilakukan agar peta skala besar dapat dipercepat penyelenggarannnya, mengingat kebutuhan peta skala besar sangat mendesak, termasuk untuk geointelijen sebagai basis dari informasi detil berbasis spasial.

Kita menyadari bahwa kebutuhan peta dasar skala besar merupakan keharusan, yang mesti dipandang sebagai bagian dari kemandirian bangsa dalam menyediakan data dasar. Dalam geointelijen, peta yang bersumber atau dibuat pihak lain tentu perlu diwaspadai, karena informasi di dalamnya tidak dapat dikontrol penuh dalam penguasaan sendiri.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com