Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Bentuk Telinga Manusia Berkelok-kelok?

Kompas.com - 17/07/2023, 08:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Telinga manusia memiliki bentuk yang cukup unik, yakni melengkung, berkelok-kelok, dan berkerut.

Fungsi telinga adalah untuk merasakan atau mendengar suara.

Bagian telinga yang berkelok-kelok merupakan telinga luar dan disebut dengan pinna atau daun telinga.

Pinna terbuat dari tulang rawan dan kulit yang fleksibel dan dapat dilipat.

Lantas, pernahkah Anda berpikir mengapa bentuk telinga manusia berkelok-kelok?

Baca juga: 13 Cara Menghilangkan Dengung di Telinga secara Alami dan Medis

Alasan bentuk telinga berkelok-kelok

Dikutip dari Science ABC, telinga sangat peka terhadap suara dan bisa menangkap melodi yang lemah.

Bentuk telinga itu dapat membantu mencapai hal tersebut.

Sebab, pinna bertindak seperti corong yang mengumpulkan, memperkuat, dan mengarahkan gelombang suara ke liang telinga.

Selain itu, bagian telinga lain yang disebut meatus auditori eksternal (EAM) atau saluran telinga, semakin memperkuat gelombang suara dalam rentang nada tertentu.

Kelokan dan lipatan memperkuat nada suara yang paling umum dalam suara manusia. Mereka memperkuat suara ini berkali-kali, sekaligus mengurangi semua suara lainnya.

Bentuk aneh ini sebenarnya yang memberitahu apakah seseorang memanggil Anda dari sisi kiri atau kanan kepala.

Suara yang datang dari depan dan samping wajah akan diperkuat oleh pinna.

Baca juga: Telinga Jadi Budek Setelah Pakai Korek Kuping? Begini Kata Dokter THT

Sementara itu, suara dari belakang yang berkurang, menciptakan perbedaan kecil pada volume suara yang terdengar oleh kedua telinga.

Secara kolektif, perbedaan waktu kedatangan ini membantu dalam menemukan sumber suara.

Cara gelombang suara berinteraksi dengan pinna memberikan isyarat yang diperlukan ke otak manusia tentang arah, jarak, dan ketinggian sumber suara.

Sederhananya, perubahan gema membantu dalam penemuan suara.

Sementara, telinga besar pada hewan yang lebih besar berfungsi untuk tujuan selain pendengaran.

Gajah, misalnya, mengipasi telinganya untuk mendinginkan, dan area permukaan telinga yang luas membantu panas keluar dari telinganya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com