KOMPAS.com - Hari raya Idul Adha merupakan momen penyembelihan dan pembagian hewan kurban kepada masyarakat yang berhak.
Pada momen tersebut, kerap dijumpai warga yang "mengamankan" bagian-bagian potongan kurban yang dianggap penting.
Salah satunya adalah bagian torpedo kambing, bagian yang dianggap dapat meningkatkan gairah seksual pada laki-laki.
Baca juga: Aneka Resep Bumbu Sate Kambing, Cocok untuk Momen Idul Adha
Baca juga: Jam Shalat Idul Adha, Apakah Lebih Pagi daripada Idul Fitri? Ini Kata MUI
Lantas, benarkah anggapan tersebut?
Diberitakan Antara, Sabtu (10/8/2019), anggapan mengonsumsi torpedo atau penis kambing bisa meningkatkan gairah seksual adalah mitos.
Hal tersebut diungkapkan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Prof Ari Fahrial Syam.
Bukan cuma torpedo, mengonsumsi daging kambing setengah matang juga masih dipercaya oleh masyarakat dapat meningkatkan libido.
"Informasi seputar torpedo (kambing) dan konsumsi daging setengah matang sudah diyakini lama meningkatkan gairah seksual atau libido walau ilmu pengetahuan sampai saat ini masih mengatakan bahwa ini sebenarnya hanya mitos yang terus berkembang di tengah masyarakat," kata dia.
Sebagian besar masyarakat imbuhnya, kerap menghubungkan khasiat daging kambing dengan peningkatan gairah seksual atau libido.
Baca juga: MUI Keluarkan Panduan Pelaksanaan Kurban Saat Idul Adha 2023, Apa Saja Isinya?
Dia mengakui bahwa memang testis kambing banyak mengandung testosteron yang dapat meningkatkan gairah seksual.
Namun, sebenarnya peningkatan gairah seksual terjadi karena banyak faktor lainnya dan tidak semata-mata berhubungan dengan makanan.
"Bisa saja karena merasa sudah mengonsumsi torpedo kambing seseorang merasa yakin bahwa libidonya meningkat, dan bisa saja justru semangat tinggi inilah yang akhirnya meningkatkan libido seseorang tersebut," jelas dia.
Menurutnya, daging kambing merupakan kelompok daging merah yang banyak mengandung lemak hewani.
Baca juga: Kurban Satu Kambing untuk Satu Keluarga, Apakah Diperbolehkan?
Lemak hewani biasanya mengandung lemak jenuh, yang juga banyak mengandung LDL atau lemak jahat yang bisa menumpuk pada dinding pembuluh darah baik di otak maupun jantung.
Selain lemak, daging kambing juga mengandung protein hewani. Protein dibutuhkan oleh tubuh untuk menggantikan sel-sel yang rusak dan sebagai zat pembangun.
Namun, Ari mengingatkan agar tidak mengonsumsi daging kurban, baik itu sapi atau kambing secara berlebihan.
"Jadi daging tetap penting karena mengandung protein tinggi yang penting, tetapi jangan dikonsumsi berlebihan," jelas dia.
Baca juga: Larangan Potong Kuku dan Rambut Sebelum Kurban Idul Adha, Bagaimana Hukumnya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.