Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Simon Cowell Mengasihani Putri Ariani?

Kompas.com - 18/06/2023, 20:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DI TENGAH gelombang euforia pujian seantero jagad bagi Putri Ariani ternyata muncul reaksi sinis terhadap Simon Cowell.

Tokoh anggota dewan juri America’s Got Talent ini dituduh menganugerahkan Golden Buzzer kepada Putri akibat belas kasihan terhadap Putri Ariani.

Jelas berita beraroma negatif tersebut menimbulkan rasa kecewa di lubuk sanubari jutaan, bahkan puluhan juta simpatisan Putri Ariani.

Saya termasuk simpatisan Putri Ariani karena menurut selera subyektif saya, putri terbaik Indonesia yang sedang menuntut ilmu di SMK Musik Yogyakarya tersebut memang tampil prima di babak audisi AGT.

Yang jelas saya pribadi tidak mampu menyanyi semerdu dan semengharukan seperti Putri!

Saya tidak tahu apakah Simon Cowell menghargai Putri Ariani sekadar akibat belas kasihan. Namun andaikata memang benar, So What!

Jika memang benar Simon berbelas-kasih terhadap Putri, lalu apa yang salah? Salahkah apabila seorang insan manusia berbelas kasihan kepada sesama manusia apalagi di tengah angkara murka kebencian sedang merajalela di persada planet bumi ini?

Salahkah apabila Simon Cowell berupaya mewujudkan makna luhur sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab menjadi kenyataan terhadap Putri Ariani?

Mengenai tuduhan bahwa Simon Cowell berselera tidak obyektif, maka saya mohon izin untuk bertanya apakah ada selera yang obyektif?

Jika ada yang sombong mengaku dirinya punya selera yang obyektif, maka saya ingin berkenalan demi kemudian bersembah-sujud kepada sang manusia sakti-mandraguna sehingga mampu berselera obyektif terserbut.

Sejauh pengalaman saya dalam bermusik dengan mempergelar karsa dan karya musik sederhana saya di panggung Esplanade Singapura, Sydney Opera House dan Carnegie Hall maupun menyelenggarakan Indonesia Pusaka International Piano Competition di mana para juara dari mancanegara termasuk Jepang, China dan Rusia tampil di Istana Bogor atau memprakarsai Wayang Orang tampil di Sydney Opera House dan UNESCO Paris, saya berani menyimpulkan bahwa selera mustahil obyektif akibat selera memang subyektif.

Pada hakikatnya seni memang tidak bisa dilombakan secara objektif seperti olahraga. Prestasi olahraga bisa diukur secara obyektif, sementara prestasi seni mustahil diukur secara obyektif sebab terkait lekat pada selera subyektif.

Di dalam naskah “Keajaiban Para Pemusik Ajaib” (Kompas.com, Juni 2023), saya menulis kalimat prognotif bernada ultimatif bahwa jika Putri tidak menjuarai AGT 2023, berarti dewan juri AGT bermutu buruk.

Sudah barang tentu kalimat tersebut merupakan ungkapan wishfull thinking subyektif seorang warga Indonesia berharap sesama warga Indonesia berhasil menjuarai AGT.

Namun setelah menyimak badai bullying yang diterpakan ke Simon Colwell, saya tidak tahu seberapa besar pengaruh tsunami bullying tersebut terhadap keteguhan iman kesenian para anggota dewan juri AGT.

Mungkin sama sekali tidak ada pengaruh. Namun bukan mustahil ada pengaruh sehingga dewan juri AGT tidak berani menjuarakan Putri Ariani akibat paranoid dituduh berbelas kasihan.

Andai kata Dewan Juri tetap tegar dalam keyakinan bahwa Putri Arian memang layak menjuarai AGT, maka saya dan para simpatisan (termasuk Presiden Jokowi dan Mas Mendikbudristek Nadiem) dan Putri Ariani sendiri wajib bersyukur alhamdullilah.

Namun jika ternyata Dewan Juri AGT tidak berani menobatkan Putri sebagai juara AGT 2023, Putri tidak perlu berkecil hati. AGT bukan satu-satunya jalan bagi Putri Ariani untuk membangun masa depan yang cemerlang.

Sejarah sudah membuktikan secara tak terbantahkan bahwa Waljinah, Titiek Puspa, Melky Goeslaw, Soendari Soekotjo, Ruth Sahanaya, Yuni Shara, Krisdayanti telah nyata berjaya dalam berkarya seni suara secara gilang-gemilang, sama sekali tanpa harus menjadi juara America’s Got Talent . MERDEKA!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Calvin Verdonk dan Jens Raven, Calon Penggawa Timnas yang Jalani Proses Naturalisasi

Profil Calvin Verdonk dan Jens Raven, Calon Penggawa Timnas yang Jalani Proses Naturalisasi

Tren
Bisakah Suplemen Kesehatan Mencegah Kantuk Layaknya Kopi?

Bisakah Suplemen Kesehatan Mencegah Kantuk Layaknya Kopi?

Tren
Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Tren
Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Tren
Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Tren
Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Tren
7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

Tren
Batal Menggagas Benaromologi

Batal Menggagas Benaromologi

Tren
Bukan Pluto, Ilmuwan Temukan Bukti Baru Adanya Planet Kesembilan dalam Tata Surya

Bukan Pluto, Ilmuwan Temukan Bukti Baru Adanya Planet Kesembilan dalam Tata Surya

Tren
Disebut Hewan Pemalas, Berikut Beberapa Fakta Unik tentang Kungkang atau Sloth

Disebut Hewan Pemalas, Berikut Beberapa Fakta Unik tentang Kungkang atau Sloth

Tren
Ramai soal Aturan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Penjelasan Menkop-UKM

Ramai soal Aturan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Penjelasan Menkop-UKM

Tren
Ramai soal Mahasiswi Undip Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Mundur Usai Diungkap Warganet

Ramai soal Mahasiswi Undip Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Mundur Usai Diungkap Warganet

Tren
Head to Head Indonesia vs Irak, Tim Garuda Terakhir Menang pada Tahun 2000

Head to Head Indonesia vs Irak, Tim Garuda Terakhir Menang pada Tahun 2000

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com