Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag Buka Beasiswa Kuliah Satu Semester di Luar Negeri, Simak Syarat dan Jadwalnya

Kompas.com - 18/06/2023, 18:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Agama (Kemenag) membuka beasiswa untuk kuliah di luar negeri selama satu semester (enam bulan).

Program beasiswa ini bertajuk MORA Overseas Student Mobility Awards (Mosma) dan menjadi salah satu implementasi Kurikulum Merdeka.

Kasubdit Pengembangan Akademik, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag Abdullah Faqih menuturkan, beasiswa ini dikhususkan untuk mahasiswa perguruan tinggi keagamaan (PTK) di bawah naungan Kemenag.

"Semua PTK di bawah binaan Kemenag (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha)," kata Faqih saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (18/6/2023).

Selain itu, institusi atau organisasi sosial keagamaan yang berafiliasi dengan Kemenag juga diizinkan untuk mengusulkan peserta calon penerima beasiswa ini.

Baca juga: Kemenag Buka Magang Content Creator, Dapat Uang Saku, dan Mahasiswa Semua Jurusan Bisa Daftar

Menurutnya, kuota yang tersedia dalam beasiswa ini adalah sebanyak 200 orang.

Nantinya, penerima beasiswa akan memiliki kesempatan kuliah di kampus luar negeri yang telah dipilih oleh Kemenag selama satu semester.

Selain itu, peserta juga akan mendapat 20 angka kredit yang dapat ditransfer ke perguruan tinggi asal di Indonesia.

Seluruh pendaftaran dapat dilakukan melalui laman beasiswa.kemenag.go.id mulai 15-26 Juni 2023.

Baca juga: Beasiswa Aperti BUMN 2023 Telah Dibuka, Simak Jadwal dan Syaratnya

Syarat

Bagi Anda yang berminat untuk mendaftar, ada beberapa syarat berikut yang harus diketahui:

  1. Warga Negara Indonesia (WNI) yang menetap di Indonesia.
  2. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif jenjang S1, S2 atau S3 pada PTK di bawah binaan Kemenag dan mahasiswa non-PTK usulan institusi/organisasi sosial keagamaan yang berafiliasi dengan Kemenag.
  3. Mahasiswa sarjana (S1) di semester 4/6 berusia maksimal 23 tahun atau mahasiswa magister (S2) di semester 2 berusia maksimal 25 tahun atau mahasiswa doktoral (S3) di semester 4 berusia maksimal 35 tahun pada bulan Juli di tahun program berlangsung.
  4. Tidak pernah mengambil cuti semester selama studi.
  5. Tidak pernah berpartisipasi dalam kegiatan mobilitas internasional secara fisik termasuk Summer/Winter Program, Internship, Exchange, Credit Mobility, Sit-in, Dual/Double Degree atau kegiatan lain pengganti credit lainnya selama berkuliah.
  6. Pendaftar diusulkan oleh ketua program studi dan mendapat rekomendasi dari dekan atau rektor atau Direktur Pendidikan Tinggi.
  7. Menandatangani surat pernyataan diri bebas narkoba dan zat adiktif lainnya.
  8. Menandatangani surat pernyataan diri perihal kekerasan seksual.
  9. Menandatangani surat pernyataan diri dan integritas di atas materai Rp 10.000 (format bisa diklik di sini).
  10. Memiliki sertifikat kompetensi bahasa Inggris (bagi pendaftar rumpun ilmu umum atau ilmu agama), khusus bagi pendaftar dengan program tujuan rumpun ilmu agama dapat menggunakan TOAFL, dengan masa berlaku maksimal 2 (dua) tahun sejak diterbitkan.
  11. Peserta dapat memilih perguruan tinggi tujuan dan mata kuliah yang tidak berkaitan dengan jurusan di perguruan tinggi asal, namun sebagai pertimbangan Kemenag dapat memberikan diskresi guna melancarkan penyelenggaraan kegiatan.
  12. Ketentuan sertifikat bahasa asing adalah sebagai berikut:
    • TOEFL ITP: minimal 500 dan 475 (khusus kampus ASEAN).
    • IELTS: minimal 5,5 dan 5,0 (khusus kampus ASEAN).
    • TOAFL: minimal 550.

Baca juga: Kapan Batas Waktu Dapat LoA Unconditional Beasiswa LPDP 2023?

Jadwal

  • Pendaftaran: 15-26 Juni 2023.
  • Seleksi administrasi: 27-29 Juni 2023.
  • Pengumuman hasil seleksi administrasi: 30 Juni 2023.
  • Tes wawancara: 3-5 Juli 2023.
  • Pengumuman akhir: 7 Juli 2023.
  • Pembekalan soft skill: 7 Agustus 2023.
  • Pelaksanaan program: antara September dan Desember 2023.

Kampus tujuan

Dikutip dari laman resmi Kemenag, pendaftar bisa memilih beberapa kampus tujuan yang telah ditentukan Kemenag.

Kampus-kampus tersebut berasal dari ASEAN, Asia, Amerika Serikat, Australia, dan Eropa.

Berikut daftarnya:

ASEAN

  • Universiti Teknologi Mara, Malaysia
  • UCSI University, Malaysia
  • Universiti Kebangsaan, Malaysia
  • Universiti Malaya, Malaysia
  • Universiti Putra, Malaysia
  • University Technology, Malaysia
  • National University of Singapore, Singapura
  • Nanyang Technology University, Singapura
  • Chulalongkorn University, Thailand
  • Mahidol University, Thailand
  • The University of Science and Technology Of Southern Philippines, Filipina

Asia

  • King Abdulaziz University, Arab Saudi
  • King Fahd University of Petroleum and Minerals, Arab Saudi
  • King Saud University, Arab Saudi
  • Imam Muhammad bin Saud Islamic University, Arab Saudi
  • Umm Al Qura University, Arab Saudi
  • King Khalid University, Arab Saudi
  • Imam Abdulrahman bin faisal University (Dammam), Arab Saudi
  • Alfaisal University, Arab Saudi
  • Prince Muhammad bin Fahd University, Arab Saudi
  • Al Jouf University, Arab Saudi
  • King Abdulaziz University, Arab Saudi
  • Chung-Hu University, Taiwan
  • Fukuoka University, Jepang
  • Hiroshima University, Jepang
  • Kobe University, Jepang
  • Jadavpur University, India

Baca juga: 5 Cara Dapat Beasiswa SMA yang Bisa Dicoba Siswa

AS

  • University of Rochester
  • Rochester Institute of Technology
  • Buffalo State University
  • York College of Pennsylvania
  • Columbia University
  • University of Rhode Island
  • Temple University

Australia

  • Canberra University

Eropa

  • Vienna University, Austria
  • Leiden University, Belanda
  • Palacky University, Czech
  • Jacobs University, Jerman
  • Technical University Dortmund, Jerman
  • SOAS University of London, Inggris
  • The University of Edinburgh, Inggris
  • Dundee University, Inggris
  • Coventry University, Inggris

Baca juga: Lokasi Tes Bahasa Inggris untuk Ikut Beasiswa LPDP 2023

Dirjen Pendidikan Islam Kemenag M Ali Ramdhani mengatakan, pihaknya merencanakan dua skema penempatan perguruan tinggi.

Pertama, mahasiswa akan memilih perguruan tinggi tujuan sesuai pilihan mereka sendiri. Kedua, mahasiswa akan difasilitasi penugasannya pada universitas yang ditetapkan oleh Kemenag.

Menurutnya, program diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman mahasiswa melalui studi di luar negeri.

"Sehingga, mereka memiliki wawasan berpikir keilmuan, berinteraksi global, bersikap terbuka, dapat beradaptasi dengan kultur perkuliahan, mandiri dan percaya diri, serta memperkuat kebanggaan sebagai warga negara Indonesia," ujarnya.

Komponen beasiswa ini berupa biaya transportasi ke luar negeri pergi dan pulang, biaya SPP, biaya hidup bulanan, biaya kedatangan (settlement allowance), serta visa dan asuransi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com