Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah bila Lolos Rekrutmen Bersama BUMN tetapi Tak Diambil maka Akan Kena Blacklist?

Kompas.com - 16/06/2023, 15:15 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang warganet mengaku terkena blacklist di program Rekrutmen Bersama BUMN karena pada batch sebelumnya telah diterima tetapi ia batal mengambilnya.

Cerita warganet itu diunggah di akun TikTok ini pada Kamis (15/5/2023).

Dalam tangkapan layar, tersebut informasi yang menyebutkan bahwa peserta tersebut tidak dapat melamar dalam program Rekrutmen Bersama BUMN Grup 2023.

"Aku mau share pengalaman, foto ini terjadi karena aku lolos di batch sebelumnya tp gak ambil. kenapa ga ambil? karena setelah lolos, aku tanya2 ke yg kerja di bumn tsb 3/5 orang yg aku tanya bilang 'jangan diambil, tar nyesel kayak aku'," tulis dalam narasi video.

"Jadi, saranku buat kalian semua: JANGAN DAFTAR KALO NGGA SREG!! daripada tar lolos dan diblacklist kayak aku," tambahnya.

Hingga Jumat (16/6/2023) siang, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 133,400 kali dan mendapatkan lebih dari 230 komentar warganet.

@atmaindonesia Ada yang ngalamin ini juga? #AtmainAja #KerjaIdaman #loker #lokerBUMN #lowonganBUMN #BUMN #serunyabelajar #serunyabareng #hiburanseruramadan #SEAGames2023 #ViralDiTikTok #cpns2023 #SerunyaMainBareng ? Cupid - Twin Ver. (FIFTY FIFTY) - Sped Up Version - regex & bexter & Vraox

Baca juga: Beredar Nilai Tertinggi, Terendah, dan Skor Kelulusan di UTBK 2023, Ini Kata Penyelenggara

Penjelasan FHCI

Direktur Eksekutif Forum Human Capital Indonesia (FHCI) Lieke Roosdianti membantah  informasi yang mengatakan bahwa peserta yang lolos dan diterima dalam Rekrutmen Bersama BUMN akan kena blacklist bila tidak jadi mengambilnya.

"Yang sudah diterima bukan di-blacklist, tapi secara sistem tercatat sudah diterima dan sudah menjadi karyawan BUMN, sehingga tidak bisa ikut rekrutmen lagi," kata Lieke kepada Kompas.com, Jumat (16/6/2023).

Ia mengatakan, peserta tersebut tidak bisa mendaftar kembali karena pihak yang bersangkutan maupun BUMN tidak melaporkan hal tersebut kepada penyelenggara.

"Pada saat resign kan yang bersangkutan maupun BUMN tidak lapor ke kami, jadi memang yang sudah lulus ya otomatis tidak bisa ikut lagi," jelasnya.

"Yang kena blacklist antara lain yang berbuat curang," sambungnya.

Baca juga: Muncul Keterangan Nilai Hasil Tes Belum Menentukan Kelulusan dalam Rekrutmen BUMN 2023, Ini Kata FHCI

Jenis praktek kecurangan dalam rekrutmen BUMN

Sementara itu, dilansir dari akun Instagram @fhci.bumn, disebutkan ada beberapa aktivitas yang dianggap "curang" yang bisa membuat peserta Rekrutmen Bersama BUMN terkena blacklist, seperti berikut ini:

  1. Kasus perjokian
  2. Kasus membuka tab/window lebih dari satu saat tes berlangsung.

Disebutkan bahwa peserta yang teridentifikasi oleh sistem dan terbukti melakukan kecurangan akan ditindak tegas dan auto blacklist untuk seluruh program KBUMN, FHCI, dan BUMN.

"Rekrutmen Bersama BUMN 2023 telah melakukan improvement dalam hal penguatan sistem. Auto Blacklist untuk Peserta Rekrutmen yang terbukti melakukan kecurangan," tulis dalam unggahan tersebut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Forum Human Capital Indonesia (@fhci.bumn)

Baca juga: Bagaimana Sistem Ranking dalam Rekrutmen Bersama BUMN 2023?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Tren
Air Rendaman dan Rebusan untuk Menurunkan Berat Badan, Cocok Diminum Saat Cuaca Panas

Air Rendaman dan Rebusan untuk Menurunkan Berat Badan, Cocok Diminum Saat Cuaca Panas

Tren
Prakiraan BMKG: Ini Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 27-28 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Ini Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 27-28 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Taruna TNI Harus Pakai Seragam ke Mal dan Bioskop? | Apa Tugas Densus 88?

[POPULER TREN] Taruna TNI Harus Pakai Seragam ke Mal dan Bioskop? | Apa Tugas Densus 88?

Tren
Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Tren
Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiannya Diikuti Ratusan Orang

Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiannya Diikuti Ratusan Orang

Tren
Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Tren
Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Tren
Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Tren
Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Tren
Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Tren
Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Tren
Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Tren
Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Tren
Mengenal Jampidsus, Unsur 'Pemberantas Korupsi' Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Mengenal Jampidsus, Unsur "Pemberantas Korupsi" Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com