Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Tabrakan Kereta Api Uap Jaladara Vs Mobil di Jalan Slamet Riyadi Solo, Ini Penjelasan KAI

Kompas.com - 23/05/2023, 09:15 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video bernarasi tabrakan antara Kereta Jaladara dengan mobil di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, viral di media sosial.

Video itu salah satunya diunggah akun Instagram @icws_infocegatanwilayahsragen pada Senin (22/5/2023).

"Tabrakan antara kereta api dan mobil di Jln Slamet Riyadi Solo tadi siang..Ada yg tahu kronologinya?" demikian keterangan yang dituliskan.

Awal video memperlihatkan kereta yang menggunakan tenaga mesin uap itu sedang berhenti di rel. Jalur rel tersebut berdampingan dengan Jalan Raya Slamet Riyadi, Solo.

Selanjutnya, tampak mobil berwarna merah mengalami ringsek di bagian depannya diduga setelah mengalami benturan dengan kereta uap tersebut.

Baca juga: Ramai Unggahan Penumpang Tertinggal Kereta di Stasiun Yogyakarta: Sudah Punya Tiket, Sempat Naik, tapi Turun Lagi karena Informasikan Tiket yang Salah

Baca juga: Ramai soal Tiket Sisa 2 tapi Banyak Kursi Kosong Disebut Trik Marketing, Ini Kata PT KAI

Lantas, bagaimana penjelasan PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengenai kejadian ini?

Kronologi kejadian

Manager Humas KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta Franoto Wibowo mengatakan, kecelakaan antara Kereta Jaladara dengan mobil terjadi di Jalan Slamet Riyadi, tepatnya di Kilometer (Km) 4+8/9 pada Senin (22/5/2023) sekitar pukul 10.35 WIB.

Saat itu, Kereta Jaladara sedang melaju dari barat ke timur, yakni dari Stasiun Purwosari menuju ke Stasiun Solo Kota.

"Pada saat KA Jaladara berjalan dari arah Purwosari ke Solo Kota, ada mobil merah keluar dari gang dan menyeberang di jalur KA depan Hotel HAP yang akan dilewati KA Jaladara, sehingga terjadi temperan (tabrakan)," kata Franoto, kepada Kompas.com, Selasa (23/5/2023).

Kejadian tersebut berdampak pada terhambatnya perjalanan Kereta Jaladara dan rusaknya sarana Lokomotif Uap D1410.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tabrakan KA Sancaka Vs Truk di Ngawi Tewaskan Masinis, Lokomotif Anjlok dan Terguling

Jalur rel aktif di Jalan Slamet Riyadi

Franoto mengingatkan masyarakat yang melintasi rel di lokasi tersebut, di mana berada sejajar dengan Jalan Slamet Riyadi, untuk selalu berhati-hati.

"Salah satunya adalah berhenti sejenak ketika akan melintasi rel, tengok kanan dan kiri, jika dipastikan aman untuk melintasi rel, silakan melintas. Ini merupakan tips yang paling dasar untuk dipahami kita bersama sebagai kiat agar senantiasa diberikan keselamatan," kata dia.

Franoto juga berpesan agar masyarakat memahami keadaan jalur kereta api relasi Stasiun Purwosari-Solo Kota.

Bagi masyarakat yang memarkir kendaraan di sepanjang Jalan Slamet Riyadi, diharapkan dapat menjaga jarak aman agar tidak menghalangi jalur kereta api.

"Hal tersebut mengingat seringkali terjadi gangguan perjalanan KA Batara Kresna dan KA Jaladara karena terdapat kendaraan yang parkir hingga menghalangi jalur KA di area tersebut," tutupnya.

Baca juga: Warganet Keluhkan Harga Tiket Argo Parahyangan Mahal, KAI: Menyesuaikan Demand

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com