Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata
KOMPAS.com - Saat ini, K-Pop sangat digandrungi oleh orang-orang dari seluruh dunia. Dukungan yang diberikan oleh mereka biasanya dilatarbelakangi beragam faktor. Misalnya, memang menggemari grup idola tersebut atau mendukung anggota yang menjadi bagian dalam grup.
Globalisasi kini membuat semua hal yang tak mungkin menjadi terjadi. Kita bisa melihat artis-artis K-Pop bertebaran menjadi brand ambassador produk lokal hingga orang Indonesia yang berhasil debut menjadi anggota grup K-Pop.
Selain Loudi 14U dan Dita Secret Number, kini masyarakat Indonesia sedang dihebohkan dengan kehadiran Zayyan. Setelah melewati lika-liku karier menyanyi, pria kelahiran Tangerang itu pun berhasil debut sebagai anggota XODIAC, grup besutan One Cool Jacso.
Dalam siniar Kamjagiya Korea! episode “Lagu Debut XODIAC “Throw A Dice” Tuai Perhatian” dengan tautan akses dik.si/KamKorXODIAC, disebutkan bahwa grup beranggotakan sembilan orang ini berhasil debut dengan lagu “Throw A Dice” yang langsung ramai diperbincangkan.
Kemunculan anggota-anggota dari luar Korea membuat negara ini seperti memberikan isyarat bahwa semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk berkarier di sana. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya grup-grup multinasional dalam industri K-Pop.
Grup-grup generasi kedua adalah pelopor dalam memiliki anggota yang berasal dari luar Korea. Super Junior dulunya memiliki eks anggota bernama Han Geng, Zhou Mi, dan Henry yang berasal dari China. Selain itu, ada pula 2PM dengan Nichkhun yang berkebangsaan Thailand-Amerika.
Baca juga: Kim Woo Bin Menjadi Ksatria Legendaris di Drama “Black Knight”
Pada generasi ini, grup-grup yang ada pun mulai membawa K-Pop pada kancah dunia. Bahkan, lagu “Gee” milik SNSD yang terkenal hingga mancanegara berhasil menyelamatkan negaranya dari krisis moneter yang mengancam perekonomian seluruh negara pada 2008 silam.
Kemudian, hadir grup K-Pop generasi ketiga dan keempat yang berorientasi pada pasar global. Mereka pun akhirnya membuka audisi global yang merekrut trainee dari luar Korea. Misalnya saja, SM Global Audition yang sudah ada sejak 2000-an.
Saat itu, negara yang mendapat kesempatan masih sangat terbatas. Mayoritas hanya berkisar di China, Jepang, dan beberapa negara besar Eropa. Kini, negara yang dapat mengikuti audisi global pun lebih beragam dan tersebar dari berbagai benua.
Hal ini dilakukan oleh agensi untuk mencari talenta-talenta baru yang tersebar di belahan dunia.
Melansir Korea JoongAng Daily, usaha ini juga dilakukan untuk menggaet penggemar yang lebih banyak.
Meningkatnya popularitas secara internasional berarti grup idola tersebut memiliki jangkauan tak terbatas yang akhirnya musik mereka tidak hanya dinikmati oleh penggemar Korea tetapi juga dari berbagai belahan dunia.
Hal ini juga akan berpengaruh pada promosi mereka jika ingin mengadakan konser di luar negeri. Besarnya penggemar dan popularitas mereka tentu akan dipertimbangkan sebelum menginjakan kaki di negara tersebut.
Akibatnya, kini sulit menemukan grup K-Pop yang anggotanya hanya berasal dari Korea.