KOMPAS.com - Kucing menandai wilayahnya untuk membuat dirinya merasa lebih aman di lingkungannya dan juga untuk mencegah kucing lain masuk.
Biasanya kucing melindungi wilayah mereka dengan menggunakan kombinasi aroma, bahasa tubuh, dan suara saat melihat kucing lain.
Dan cara terakhir jika kucing memaksa untuk memasuki wilayah mereka adalah dengan perkelahian.
Baca juga: Benarkah Kucing Bisa Melihat Hantu? Berikut Penjelasannya
Lantas, bagaimana cara kucing menandai wilayahnya?
Umumnya, kucing menandai wilayahnya dengan dua cara, yakni menggunakan aroma feromon dan menggunakan urin. Berikut penjelasan lengkapnya:
Dilansir Cats.com, kucing melibatkan penggunaan aroma untuk menandai wilayah mereka, yang sering kali mengandung feromon.
Feromon sendiri berfungsi sebagai “pesan” kimiawi untuk kucing lain bahwa wilayah tersebut sudah dikuasai.
Kucing memiliki indera penciuman yang sangat khusus dan mereka mendeteksi feromon ini melalui organ vomeronasal mereka.
Baca juga: Apakah Kucing Memiliki Perasaan? Berikut Penjelasannya
Feromon bahkan dapat memberi tahu kucing lain berapa lama tanda itu ada, kapan kucing yang menadai terakhir kali ada di sana, hingga jenis kelamin kucingnya.
Kucing menandai dengan kelenjar aroma dari pipinya. Ini dilakukan dengan menggosokkan pipi mereka ke benda yang diklaim sebagai wilayahnya.
Mereka juga memiliki kelenjar aroma di cakarnya yang mereka gunakan saat menggaruk.
Mencakar adalah memungkinkan kucing untuk menyimpan baunya dan bekas cakaran bertindak sebagai pencegah visual bagi kucing lain.
Baca juga: 5 Alasan Mengapa Kucing adalah Peliharaan yang Baik
Cara umum lain kucing untuk menandai wilayahnya adalah melalui penandaan urin dan fesesnya.