Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Provinsi yang Mengalami Kenaikan Kasus Covid-19 Jelang Lebaran

Kompas.com - 13/04/2023, 13:00 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah provinsi melaporkan terjadinya kenaikan kasus Covid-19 periode 11-12 April 2023.

Hal itu diketahui dari laporan harian Covid-19 sumber data Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Pada 12 April 2023, pemerintah Indonesia melaporkan adanya penambahan 987 kasus Covid-19.

Jumlah itu bertambah dari hari sebelumnya, 11 April 2023, di mana Covid-19 dilaporkan sebanyak 944 kasus.

Sementara itu, pasien meninggal dunia akibat Covid-19 tercatat 14 orang pada 11 April 2023, dan 11 orang pada 12 April 2023.

Baca juga: Jelang Lebaran 2023, Penularan Covid-19 Naik Hampir 1.000 Kasus, Apa yang Terjadi?


Berikut sebaran provinsi yang mengalami peningkatan kasus Covid-19 periode 11-12 April 2023:

Daftar provinsi alami kenaikan kasus Covid-19

1. Aceh

  • Kasus 11 April 2023: 1
  • Kasus 12 April 2023: 6

2. Sumatera Barat

  • Kasus 11 April 2023: 0
  • Kasus 12 April 2023: 1

3. Lampung

  • Kasus 11 April 2023: 3
  • Kasus 12 April 2023: 5

4. DKI Jakarta

  • Kasus 11 April 2023: 373
  • Kasus 12 April 2023: 475

5. Jawa Timur

  • Kasus 11 April 2023: 101
  • Kasus 12 April 2023: 86

Baca juga: Gejala Batuk Pilek Sedang Merebak, Ini Imbauan Satgas Covid-19

Ilustrasi Covid-19wir_sind_klein/PIXABAY Ilustrasi Covid-19

6. Kalimantan Tengah

  • Kasus 11 April 2023: 5
  • Kasus 12 April 2023: 8

7. Kalimantan Selatan

  • Kasus 11 April 2023: 2
  • Kasus 12 April 2023: 3

8. Kalimantan Utara

  • Kasus 11 April 2023: 0
  • Kasus 12 April 2023: 6

9. Sulawesi Tenggara

  • Kasus 11 April 2023: 0
  • Kasus 12 April 2023: 2

10. Papua

  • Kasus 11 April 2023: 1
  • Kasus 12 April 2023: 3

11. Papua Barat

  • Kasus 11 April 2023: 0
  • Kasus 12 April 2023: 1

Baca juga: Jokowi Berencana Hentikan PPKM, Ini Kata Jubir Satgas Covid-19

Penyebab kasus Covid-19 mengalami kenaikan

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, terjadinya penularan Covid-19 karena virus tersebut masih ada di tengah masyarakat.

Ia pun mengungkap penyebab terjadinya peningkatan kasus Covid-19.

"Terjadinya peningkatan infeksi karena sebagian masyarakat masih ada yang rentan karena imunitas yang sedang rendah," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/4/2023).

Selain itu, kata Wiku, penularan meningkat karena interaksi di antara masyarakat yang tinggi, dengan perlindungan protokol kesehatan yang kurang maksimal.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak lengah dan tetap menjaga protokol kesehatan.

"Di tengah masih adanya penularan virus Covid-19, masyarakat diimbau untuk tetap menjaga imunitas tubuh dengan pola hidup bersih dan sehat, menerapkan protokol kesehatan, dan vaksinasi lengkap dan booster Covid-19," tambahnya.

Baca juga: Apakah Boleh Lepas Masker Saat di Dalam Ruangan? Ini Kata Satgas Covid

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com