Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

"Long March" Bangkok-Borobudur

Kompas.com - 02/04/2023, 17:20 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SAHABAT merangkap maha guru akupunktur saya, DR Willie Japaries berbagi sebuah rekaman video yang sempat menggetar sukma di lubuk sanubari saya.

Video dengan durasi sekitar 60 detik tersebut menampilkan adegan sekitar tiga puluh Bhiksu berjubah oranye pada tanggal 23 Maret 2023, mulai melakukan perjalanan ziarah spiritual Buddhisme dengan berjalan kaki alias long march dari kota Bangkok menuju Candi Borobudur.

Para Bhiksu melakukan perjalanan dengan berjalan kaki selama sekitar 60 hari tersebut bukan sebagai unjuk rasa untuk melakukan protes politik terhadap apapun, namun sebagai unjuk rasa penghormatan terhadap Hari Waisak yang menurut rencana akan dirayakan pada tanggal 4 Juni 2023, di Candi Birobudur sebagai monumen Buddhisme terbesar serta teragung di planet bumi.

Jarak dari Bangkok ke Borobudur sekitar 2606 km direncanakan ditempuh selama sekitar 60 hari. Berarti rata-rata setiap hari harus menempuh jarak sekitar minimal 45 kilometer.

Long march Bangkok-Borobudur yang dilakukan para Bhiksu Thailand tersebut pada hakikatnya merupakan Tudhong Kamathan pengejawantahan Dutthanga Kamatthana sebagai ikhtiar meneladani apa yang dilakukan oleh Siddharta Gautama tatkala mulai melakukan perjalanan mencari kebenaran.

Sebelum menjadi Sang Buddha, Siddharta Gautama mulai berupaya mencari kebenaran dengan meninggalkan dan menanggalkan segenap gemerlap keduniawaan maka bukan dengan menggunakan helikopter atau private jet atau yacht atau kendaraan apapun, namun murni dengan berjalan kaki sebagai ungkapan kesederhanaan beserta kedekatan dengan alam yang paling mendasar.

Sangat mengharukan sekaligus menakjubkan bagi saya yang sama sekali bukan umat Buddhisme menyaksikan betapa besar gelora semangat spiritual para Bhiksu dalam menatalaksana pengorbanan jiwa raga serta lahir batin demi tulus menjunjung tinggi warisan kearifan ajaran-ajaran sang Buddha.

Dengan penuh kerendahan hati saya bersujud untuk berdoa memohon kepada Yang Maha Welas-Asih berkenan melimpahkan kekuatan lahir dan batin kepada para Bhikku agar dengan selamat dan sehat walafiat sampai di tujuan perjalanan demi bersama umat Buddha merayakan hari raya Waisak di candi Borobudur. AMIN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com