Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Utang Rp 145 Juta di Warung di Balik Kemegahan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo: Duduk Perkara hingga Respons Gibran

Kompas.com - 17/03/2023, 14:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kemegahan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo ternyata menyisakan permasalahan dalam proses pembangunannya.

Dian (38), pemilik warung makan Restu Bunda mengaku diutangi pekerja proyek Masjid Raya Sheikh Zayed Solo selama dua tahun.

Total utang itu mencapai Rp 145 juta.

Hingga proyek pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo selesai dan kini telah dibuka untuk umum, utang tersebut belum juga dibayarkan.

Bahkan, Dian pernah mendatangi mandor untuk menagih utang tersebut.

"Saya datangi rumahnya. Minta gimana kepastiannya. Ada yang kabur. Saya harus ke sana. Mau enggak mau saya tetap tagih," tuturnya, dilansir dari Kompas.com Kamis (16/3/2023).

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui dari Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Apa Saja?

Dijanjikan dibayar per 2 minggu

Mulanya, mandor proyek Masjid Raya Sheikh Zayed menjanjikan bakal membayar utang uang makan tiap dua minggu sekali.

Namun, pembayaran tersebut beberapa kali terlambat.

"Perjanjiannya tiap dua minggu terbayarkan. Sedangkan dari sisi mandornya perusahaannya enggak on time. Bahkan terkadang 4 minggu sekali baru dibayarkan," ungkap Dian.

Bahkan tidak ada pelunasan hingga pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed selesai.

Menurut Dian, para pekerja proyek itu berutang di bawah tiga mandor dengan besaran yang berbeda.

Mandor N berutang senilai Rp 65 juta, mandor G Rp 50 juta, dan mandor G yang masih berutang Rp 30 juta.

Baca juga: Ramai soal Lowongan Kerja Satpam di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Gaji Rp 6 Juta, Ini Penjelasan Pengelola

Bayaran pekerja mandek

Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo, Jawa Tengah.KOMPAS.com/Labib Zamani Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo, Jawa Tengah.

Dian juga sempat mendengar bahwa pembayaran proyek pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed sempat terkendala.

Selama dua tahun pengerjaan, pada 2021-2022, Dian mengatakan banyak mandor yang sengaja kabur sehingga gaji karyawan tidak terbayarkan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com