Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: 500 Penumpang Kereta di Italia Tewas Keracunan Karbon Monoksida

Kompas.com - 02/03/2023, 09:15 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebanyak lebih dari 500 orang penumpang kereta di Italia tewas setelah diduga menghirup karbon monoksida pada 2 Maret 1944. 

Peristiwa itu terjadi saat kereta tersebut berhenti di terowongan dekat Salerno, Italia, dan penumpang diduga menghirup karbon monoksida dari pembakaran zat pengganti batu bara. 

Dilansir dari History, peristiwa ini terjadi di tengah terjadinya Perang Dunia II. Saat itu, detail kejadian tidak terungkap dan menciptakan kebingungan.

Kronologi kejadian

Kereta dengan nomor 8017 sebelumnya meninggalkan Salerno menuju daerah pedesaan di selatan kota melalui Pegunungan Apennine.

Kereta tersebut merupakan kereta barang yang sebetulnya tidak seharusnya mengangkut penumpang.

Namun, saat itu, wajar jika tentara ataupun warga sipil menumpang di kereta angkutan barang atau kereta-kereta lainnya.

Ketika dalam perjalanan melewati kota-kota Eboli, Persano, dan Romagnano, kereta mengangkut sekitar 650 penumpang saat mencapai Balvano.

Baca juga: Viral, Video Mobil Nyaris Tersambar KA Gajayana di Perlintasan Tanpa Palang, Kereta Sampai Berhenti Mendadak, KAI: Tidak Ada Laporan


Penumpang menghirup karbon monoksida dari lokomotif

Balvano adalah sebuah kota kecil di antara dua terowongan panjang di Apennine.

Hujan turun saat kereta bernomor 8017 tersebut mulai melewati terowongan Galeria dell Amri di luar Balvano.

Namun seketika, kereta terpaksa berhenti. Ada dua jenis laporan yang diberikan terkait penyebab dari penghentian ini.

  1. Kereta tidak mampu menarik gerbong barang yang kelebihan muatan menuju lereng.
  2. Kereta berhenti untuk menunggu kereta lain yang turun ke arah yang berlawanan.

Kereta pun berhenti di terowongan selama lebih dari 30 menit.

Lokomotif kereta api tersebut saat itu beroperasi dengan membakar bahan pengganti batu bara tingkat rendah.

Baca juga: Ramai Twit soal Kecelakaan Kereta Api Vs Sepeda Motor di Yogyakarta, KAI: Menerobos Palang yang Telah Tertutup

Halaman:

Terkini Lainnya

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Tren
10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com