Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Gempa San Fernando di AS, 64 Orang Tewas

Kompas.com - 09/02/2023, 08:15 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.comGempa bumi magnitudo 6,6 mengguncang San Fernando, California, Amerika Serikat pada 9 Februari 1971 pukul 06.00 waktu setempat. 

Dikutip dari LA Times, gempa tersebut menyebabkan 64 orang tewas dan ratusan penduduk dievakuasi. 

Peristiwa ini juga sering disebut dengan Gempa Sylmar karena Sylmar merupakan wilayah yang bersebelahan dengan San Fernando.

Dampak gempa

Selain itu, kerugian material akibat gempa San Fernando diperkirakan hingga 500 juta dollar pada saat itu.

Dua bangunan yang berasal dari tahun 1920-an Rumah Sakit Administrasi Veteran di Sylmar runtuh diguncang gempa tersebut dan beberapa lainnya rusak parah.

Dari kejadian di rumah sakit tersebut, menyebabkan mayoritas dari total korban jiwa yakni 49 dari 64 korban.

Baca juga: Mengapa Gempa Turkiye-Suriah Bisa Langsung Memicu Gempa di Sesar Lainnya?

Dikutip dari NBC Los Angeles, pada saat itu ada pula ketakutan bahwa Bendungan Van Norman yang berada di barat laut San Fernando akan runtuh dan menyemburkan air dalam jumlah besar ke puluhan ribu rumah di bawahnya.

Bendungan tersebut diperkirakan menampung lebih dari 3,5 miliar galon air. Sebagian dari Bendungan Van Norman runtuh akibat gempa.

Puluhan ribu penduduk di sepanjang 405 Freeway, San Fernando, dievakuasi selama berhari-hari sampai bendungan tersebut ditopang dan dipastikan aman.

Guncangan dari gempa tersebut terasa hingga 100 mil jauhnya di sepanjang pesisir California Selatan dan mencapai Las Vegas.

Undang-undang konstruksi bangunan tahan gempa

Terkait kejadian tersebut, Pemerintah setempat memperbaiki atau pun mengesahkan undang-undang dan program sebagai tindakan agar pemerintah dan penduduk lebih siap siaga dan cepat mendeteksi terkait gerakan seismik yang ada.

Terdapat perubahan besar pada Undang-Undang Alquist-Priolo mengenai konstruksi bangunan.

Undang-undang tersebut membatasi konstruski sepanjang patahan aktif yang dapat merusak permukaan tanah.

Baca juga: Kisah Bayi Baru Lahir Selamat dari Gempa Suriah, Ditemukan Tertimbun Puing-puing Rumah

California Strong Motion Instrumentation Program didirikan oleh Badan Legislatif negara bagian pada tahun 1972.

Kongres juga mengambil tindakan dengan menciptakan National Earthquake Hazards Reduction Program pada tahun 1977.

Ratusan sensor baru telah ditambahkan untuk memajukan pengetahun mengenai seismik, menginformasikan kode bangunan, dan membantu tanggap darurat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com