Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Typo Satu Huruf, Seorang Pria yang Ingin ke Australia Justru Mendarat di Montana AS

Kompas.com - 08/02/2023, 16:51 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nasib sial dialami oleh seorang warga New York yang gagal pergi ke Sydney Australia akibat salah memasukkan huruf saat memesan tiket.

Warga tersebut bernama Kingsley Burnett (62) yang berniat keluar dari musim dingin di New York dan menikmati cuaca cerah di Sydney.

Namun, ia menyadari keanehan setelah melihat pemandangan salju melalui jendela, bukan Harbour Bridge atau Gedung Opera Sydney.

"Saya melihat puncak gunung tertutup salju putih. Pada saat itu, saya tahu sedang dalam masalah," kata Burnett, dikutip dari Daily Mail.

Baca juga: Koala Australia Masuk Daftar Hewan Terancam Punah, Apa Penyebabnya?

Menurutnya, ia memesan penerbangan ke kota kecil Sidney di negara bagian Montana, Amerika Serikat, bukan Sydney Australia.

Penerbangan ke Sidney, Montana dari New York masih memerlukan koneksi dan bisa memakan waktu antara 9-25 jam.

Hal ini membuat Burnett tidak menyadari kesalahannya sampai tiba di Sidney.

Baca juga: Sydney Catatkan Malam Terpanas pada November, Ini Penyebabnya...


Antara SYD lawan SDY

Bukan melakukan perjalanan hampir 10.000 mil (sekitar 16.093 kilometer) untuk liburan impiannya, ia justru hanya melakukan perjalanan sejauh 1.800 mil (sekitar 2.897 kilometer) ke negara bagian AS lainnya.

Burnett menuturkan, ia tidak memperhatikan perbedaan harga tiket dan mengira telah mendapatkan tiket murah untuk pergi ka Australia.

Biasanya, tiket menuju Sydney dihargai sekitar 2.000 dollar AS dan 500 dollar AS untuk ke Sidney.

"Ini masalah akronim. SYD sebagai lawan dari SDY. Seseorang harus memperbaikinya," kata Burnett.

Baca juga: Kisah Viral, Wanita Bangladesh Seberangi Sungai Penuh Buaya demi Nikahi Pacar yang Dikenal via Facebook

Ilustrasi pemandangan kota Sydney dan Sydney Opera House.PIXABAY/HANNAHFLK Ilustrasi pemandangan kota Sydney dan Sydney Opera House.

Ia mengacu pada kode yang digunakan oleh masing-masing bandara yang menyebabkan kesalahan, sehingga membuatnya mendarat di Billings, Montana untuk naik pesawat lanjutan ke Sidney.

Padahal, Burnett berharap turun dari pesawat merasakan udara panas Australia yang memiliki suhu tertinggi musim dingin 26 celsius.

Namun, ia justru dihadapkan pada cuaca Montana yang mencapai 2 derajat celsius.

Baca juga: Kisah Pria Dominika Terkatung-katung 24 Hari di Laut, Cuma Makan Saus Tomat dan Bubuk Bawang Putih

Ia mengakui bahwa seharusnya fokus untuk memastikan tujuan akhirnya benar, bukan pada metode perjalanan dengan harga terbaik.

Sambil menunggu penerbangan pulang, Burnett tinggal di sebuah penginapan. Manajer penginapan itu juga mengaku pernah mengalami insiden serupa.

"Ini kedua kalinya kami kedatangan tamu yang mencoba ke Australia," kata dia.

Burnett pun sangat berterima kasih kepada Carol Castellano dari American Airlines yang membantunya mendapatkan penerbangan kembali ke New York.

Baca juga: Wanita Tertinggi di Dunia Naik Pesawat untuk Pertama Kali, Maskapai Harus Hilangkan Enam Kursi

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Sejarah Pembangunan Sydney Opera House

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com