Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesifikasi Rantis Komodo Kostrad yang Lindas Ibu di Purwakarta, Beratnya Capai 5,8 Ton

Kompas.com - 20/01/2023, 14:00 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang pengendara terlindas kendaraan taktis (rantis) Komodo Kostrad di Purwakarta, Jawa Barat pada Rabu (18/1/2023) sekitar pukul 09.40 Wib.

 

Kendaraan jenis REV dari Kesatuan Yonarmed 9/1/1 Kostrad TNI Angkatan Darat itu memiliki bobot hingga 5,8 ton. 

Diberitakan Kompas.com, kecelakaan itu mengakibatkan pengendara sepeda motor bernama Siti Masitoh (42) tewas terlindas.

Sementara anak berinisial RF (4) yang dibonceng korban alami luka-luka dan jalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSDU) Bayu Asih.

Artikel ini akan lebih banyak membahas tentang spesifikasi Rantis Komodo. Terkait kronologi kecelakaan dapat dilihat di sini.

Baca juga: Detik-detik Wanita Tewas Terlindas Mobil Rantis di Purwakarta, Korban Bonceng Anak Tetangga


Spesifikasi Rantis Komodo

Rantis Komodo diproduksi oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang industri pertahanan, yakni PT Pindad.

Jika melihat video viral yang menampilkan peristiwa kecelakaan di Purwakarta tersebut, Rantis Komodo itu berjenis 4x4 Recon.

Dilansir dari laman resmi Pindad, varian Rantis Komodo didesain untuk misi pengintaian.

Komodo 4x4 Recon dirancang untuk bergerak cepat dan tepat dalam setiap misinya.

Baca juga: Perbandingan Spesifikasi Pesawat Indonesia One dan Air Force One AS, Canggih Mana?

Dilengkapi dengan mesin diesel 215 horse power (HP) dan turbo charger intercooler, Komodo 4x4 Recon mampu mencapai kecepatan maksimal 80 kilometer per jam di jalan raya, dengan daya jelajah 450 kilometer.

Kendaraan ini cukup untuk menampung 4 orang personel di dalamnya, yang dapat terhubung dengan pasukan lain lewat alat komunikasi radio VHF dan HF, serta Intercom yang telah terpasang di dalamnya.

Selain itu, Komodo 4x4 Recon juga memiliki GPS dan Thermal Vision untuk membantu pengemudi dalam mengoperasikan kendaraan dalam keadaan gelap pada malam hari.

Halaman:

Terkini Lainnya

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com