Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Rafflesia Arnoldii, Bunga Terbesar dan Terbau di Dunia dari Indonesia

Kompas.com - 01/01/2023, 18:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - BBC Wild Life Magazine menempatkan Rafflesia arnoldii sebagai bunga terbesar di dunia.

Selain terbesar, Rafflesia arnoldii juga merupakan bunga paling bau di dunia, sehingga mendapat julukan 'bunga bangkai'.

Rafflesia merupakan tanaman parasit tanpa daun, akar, dan batang yang terlihat. Untuk mendapatkan air dan nutrisi, ia menempel pada tanaman inang.

Rafflesia juga hanya sporadis menampakkan kehadirannya dengan menghasilkan bunga besar dan mengeluarkan aroma tak sedap.

Bau ini menarik serangga yang menyerbuki tanaman.

Bunga ini dapat tumbuh hingga hampir 1 meter dan berat lebih dari 6,5 kilogram.

Baca juga: Mengenal Just Enough Room Island, Pulau Berpenghuni Terkecil di Dunia

Mengenal Rafflesia Arnoldi

Dikutip dari laman resmi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), bunga ini ditemukan pertama kali pada 1818 di hutan Sumatera.

Penemunya adalah seorang pemandu yang bekerja pada Dr. Joseph Arnold dan sedang mengikuti ekspedisi Thomas Stanford Raffles.

Karena itu, nama tumbuhan ini disematkan kepada penemunya, yakni gabungan antara Raffles dan Arnold.

Bunga yang juga dikenal sebagai padma raksasa ini ditetapkan sebagai Puspa Langka Nasional berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 4 Tahun 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional.

Rafflesia arnoldii juga masuk ke dalam daftar tumbuhan dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 7 Pasal 4 Tahun 1999.

Diketahui, ada 33 spesies Rafflesia di dunia, 14 di antaranya tumbuh di Indonesia.

Dari 14 spesies yang ada di Indonesia, 11 jenis termasuk dalam endemik Sumatera.

Baca juga: Kisah Kwek Yu Xuan, Bayi Terkecil di Dunia yang Lahir Seberat Apel

Upaya penumbuhan biji bunga

Bunga Rafflesia arnoldii R. Br d yang mekar untuk kali pertama di luar habitatnya, yakni di Kebun Raya Bogor. Riset konservasi bunga parasit raksasa langka asal Bengkulu, Indonesia ini di Kebun Raya Bogor telah dilakukan sejak tahun 2004.Kebun Raya Bogor - BRIN Bunga Rafflesia arnoldii R. Br d yang mekar untuk kali pertama di luar habitatnya, yakni di Kebun Raya Bogor. Riset konservasi bunga parasit raksasa langka asal Bengkulu, Indonesia ini di Kebun Raya Bogor telah dilakukan sejak tahun 2004.
Pada 2006, peneliti Rafflesia arnoldii Kebun Raya Bogor melakukan upaya penumbuhan biji bunga ini.

Setelah 16 tahun sejak upaya menumbuhkan, muncul beberapa knop bakal bunga yang salah satunya mekar pada 12 September 2022.

"Meskipun diameternya tidak lebih 60 cm, namun jenis ini sudah dapat dipastikan adalah Rafflesia arnoldii R. Br," kata peneliti dan kurator koleksi Rafflesia di Kebun Raya Bogor, Sofi Mursidawati.

Kebun Raya Bogor sebelumnya juga telah berhasil menumbuhkan Rafflesia patma Bl. untuk pertama kalinya pada tahun 2010 dan telah mekar sebanyak 16 kali hingga 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com