KOMPAS.com - Sebuah unggahan dari Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil di akun Instagram pribadinya @ridwankamil pada Sabtu (17/12/2022) menjadi viral di media sosial.
Pasalnya, mantan walikota Bandung ini mengunggah suatu unggahan yang bertuliskan "Kentut Wanita Biasanya Berbau Lebih Busuk Daripada Pria Karena Kadar Hidrogen Sulfida yang Lebih Tinggi".
"Pantesan. Tolong di save postingan ini untuk argumentasi bapack-bapack jika ada pertengkaran urusan perkara ini," tulis Ridwan Kamil di caption.
Hingga Senin (19/12/2022), postingan Ridwan Kamil sudah mendapat like lebih dari 123 ribu kali.
Bahkan, lebih dari 6 ribu warganet turut mengomentari postingannya soal kentut perempuan berbau lebih busuk daripada laki-laki.
"Leres pisan pa Gub. Seblak penyebabna etateh," tulis @manshur.ank*****.
"Tp klo di saya kebalikannya pak, suami saya klo kentut gk pernh bunyi tp baunya mnta ampun, tdrpun sya bisa bangun saking kebauan, tp klo saya yg kentut brat bret brot gk prnh bau pak beneran ini gk bohong," timpal @yan*****.
Lantas, benarkah kentut perempuan biasanya berbau lebih busuk daripada laki-laki?
Berikut penjelasan dokter.
Baca juga: 8 Kondisi yang Menyebabkan Sering Kentut dan Cara Mengatasinya
Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH., MMB, FINASIM, FACP, berbagi pandangannya seputar perbandingan kentut laki-laki dan perempuan.
Ia mengatakan bahwa unggahan yang menyebutkan kentut perempuan biasanya lebih berbau busuk daripada laki-laki tidak benar.
Menurut Ari, kentut laki-laki dan perempuan sama saja ketika dikonfirmasi oleh Kompas.com, Senin (19/12/2022).
"Tidak benar. Sama saja (kentut) laki-laki dan perempuan," kata Ari.
Lebih lanjut, Ari menjelaskan apa itu kentut dan faktor apa saja yang menyebabkan gas yang dikeluarkan berbau busuk.
Ia menerangkan bahwa kentut sebenarnya adalah produksi gas yang berasal dari pencernaan manusia.