Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilot MH370 Diduga Kuat Sengaja Jatuhkan Pesawat, Ini Analisisnya...

Kompas.com - 17/12/2022, 13:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keberadaan pesawat milik Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 masih menjadi misteri hingga hari ini.

Setelah dinyatakan hilang pada 8 Maret 2014 yang lalu, belum ada kepastian di mana bangkai pesawat beserta awak dan penumpangnya berada.

Namun, ada satu dugaan kuat bahwa pesawat tersebut sengaja dijatuhkan oleh sang pilot, Zaharie Ahmad Shah, menuju lautan.

Dugaan ini semakin menguat setelah serpihan berupa landing gear atau pintu roda pendaratan dari MH370 ditemukan di Madagaskar bulan lalu.

Baca juga: Hari ini dalam Sejarah: Pesawat MH370 Dinyatakan Alami Kecelakaan, 239 Penumpang Tewas

Baca juga: Sosok Zaharie Ahmad Shah, Pilot Pesawat Malaysia Airlines MH370

Dugaan pesawat sengaja dijatuhkan

Dilansir dari Daily Mail, para ahli mengutarakan bahwa ditemukannya roda pendaratan mengindikasikan bahwa Zaharie sengaja menjatuhkan MH370.

Tujuannya supaya pesawat menjadi lebih cepat tenggelam ketika menghantam laut karena roda pendaratan diturunkan.

Dugaan itu diungkapkan setelah roda pendaratan yang ditemukan di Madagaskar telah teridentifikasi sebagai bagian dari Boeing 777-200.

Baca juga: Ramai Inspeksi Boeing 737, Mengapa Pesawat Bisa Mengalami Keretakan?

B777 Malaysia Airlines registrasi 9M-MRO, yang hilang dalam penerbangan MH370 pada 8 Maret 2014.Wikimedia B777 Malaysia Airlines registrasi 9M-MRO, yang hilang dalam penerbangan MH370 pada 8 Maret 2014.

Adapun, roda pendaratan tersebut mempunyai ukuran 81 sentimeter dan 71,12 sentimeter.

Ahli mengatakan, Zaharie kemungkinan sengaja mencelakai seisi pesawat lantaran tindakan yang dilakukan tidak mencerminkan pendaratan darurat pesawat yang semestinya di atas air.

Menurut mereka, pilot seharusnya tetap menjaga roda pendaratan dan mempertahankan kecepatan rendah supaya selalu terkendali.

Seperti yang dilakukan pilot asal AS Chesley 'Sully' Sullenberger pada 2009 yang pernah melakukan pendaratan darurat ketika mengemudikan Airbus di sungai Hudson, New York, AS.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi dan Misteri Jatuhnya Malaysia Airlines MH370 di Samudra Hindia

Dibukanya roda pendaratan, kata ahli, tentunya menyebabkan benturan keras bagi pesawat ketika menghantam air.

Akibatnya adalah pesawat menjadi pecah ketika berbenturan dengan air yang pada gilirannya memperkecil peluang untuk bertahan hidup.

"Kombinasi dari kecepatan tinggi yang dirancang untuk memecah pesawat dan roda pendaratan yang diperpanjang yang dirancang untuk menenggelamkan pesawat secepat mungkin menunjukkan maksud yang jelas untuk menyembunyikan bukti kecelakaan," kata ahli.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat MH370 Dipastikan Kecelakaan, 239 Tewas

B777 Malaysia Airlines registrasi 9M-MRO, yang hilang dalam penerbangan MH370 pada 8 Maret 2014.Wikimedia B777 Malaysia Airlines registrasi 9M-MRO, yang hilang dalam penerbangan MH370 pada 8 Maret 2014.

Dugaan pilot MH370 bunuh diri

Belum diketahui pasti apa yang menyebabkan MH370 berbelok tajam dari rutenya ke Beijing, China menuju Samudera Hindia.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com