KOMPAS.com - Dua tahun menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, berbagai persiapan telah dilakukan partai-partai politik.
Sejumlah nama-nama tokoh nasional yang digadang-gadang akan bersaing dalam Pilpres 2024 juga telah bermunculan.
Mulai dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, hingga Ketua DPP Puan Maharani.
Khusus untuk PDI-P, sejumlah anggota partai berlambang banteng itu telah membentuk tim bernama "Dewan Kolonel".
Lantas, apa sebenarnya Dewan Kolonel itu?
Baca juga: Terungkapnya Dewan Kolonel, Kuda-kuda Puan Menuju Capres 2024
Adanya Dewan Kolonel ini mulai terungkap setelah anggota Fraksi PDI-P Trimedya Panjaitan menyebut adanya sebuah tim untuk melambungkan citra Puan Maharani.
Menurutnya, anggota Dewan Kolonel itu terdiri dari anggota Komisi I-XI DPR dan bertugas meningkatkan popularitas Puan ke daerah pemilihan (dapil) masing-masing anggota.
"Apa yang bisa kita lakukan, setiap komisi kita lakukan, di dapil juga. Kalau bahasanya Pacul (Bambang Wuryanto) kan bagaimana 'mewangikan' Mbak Puan di dapil kita masing-masing," kata Trimedya, dikutip dari pemberitaan Kompas.com.
Ia menjelaskan, pembentukan Dewan Kolonel ini bermula dari usulan anggota Fraksi PDI-P lainnya, Johan Budi.
Saat itu, Johan mengusulkan upaya-upaya yang bisa dilakukan Fraksi PDI-P di DPR sebagai bentuk loyalitas terhadap Puan.
Sementara, Johan pun mengakui bahwa dirinya yang mengusulkan dibentuknya Dewan Kolonel tersebut.
Menurut Johan, Dewan Kolonel yang dibentuk sekitar 2-3 bulan ini merupakan dukungan terhadap Puan untuk maju sebagai calon presiden (capres) 2024.
Kendati demikian, ia memastikan bahwa Dewan Kolonel tidak ada kaitannya dengan DPP PDI-P.
Baca juga: Johan Budi Tegaskan Dewan Kolonel Tak Takut Bersaing dengan Barisan Pendukung Ganjar