KOMPAS.com – Pakistan dilanda banjir bandang yang mengerikan dan tak berkesudahan.
Akibat banjir yang terjadi, pada 26 Agustus 2022, Pakistan mengumumkan keadaan darurat nasional setelah hampir 1.000 orang tewas dalam peristiwa terhitung sejak Juni 2022.
Dikutip dari AlJazeera, Setidaknya ada lebih dari 30 juta orang terkena dampak dari banjir yang tejadi di negara yang termasuk kawasan Asia Selatan ini.
Mengapa banjir Pakistan bisa terjadi? Apa penyebabnya?
Baca juga: Korban Banjir Pakistan: Kami Butuh Obat dan Tolong Bangun Kembali Jembatan
Negara ini tengah mengalami musim muson atau musim hujan dengan waktu yang lebih pendek dari India.
Musim muson resmi di Pakistan dimulai pada 1 Juli hingga September. Hujan aktif berlangsung satu setengah bulan pada Juli hingga Agustus.
Sejauh ini, pada musim ini, Pakistan telah menerima 354,3 mm curah hujan.
Jumlah tersebut lebih dari tiga kali lipat curah hujan biasanya, yakni 113,7 mm.
Dikutip dari TheGuardian, krisis iklim adalah penyebab utama dari banjir besar yang menghancurkan Pakistan.
Namun kombinasi berbagai faktor seperti kerentanan kemiskinan, banyaknya lereng pegunungan yang curam, hancurnya tanggul dan bendungan serta variasi iklim alami adalah penyebab mengapa banjir Pakistan menjadi mematikan.
“Kami menyaksikan banjir terburuk dalam sejarah negara ini,” kata seorang analis iklim Islamabad Dr. Fahad Saeed.
Penyebab yang jelas dari banjir menurutnya adalah curah hujan yang sangat tinggi.
“Pakistan belum pernah melihat siklus monsun (hujan) yang tak terputus seperti ini,” kata Menteri Perubahan Iklim Pakistan Sherry Rehman.
Ia mengatakan selama delapan minggu hujan terus turun mengakibatkan banjir di semua sisi.
Baca juga: Korban Banjir Pakistan Minta Tolong, Harus Naik Gunung 10 Jam untuk ke Kota