KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe (67) meninggal dunia di rumah sakit setelah menjadi korban penembakan.
Abe ditembak dari belakang saat berpidato di kota Nara, dekat Stasiun Yamato-Saidaiji pada Jumat (8/7/2022) pukul 11.30 waktu setempat.
Dilansir dari BBC, petugas keamanan di tempat kejadian telah mengamankan pria bersenjata. Tersangka merupakan Tetsuya Yamagami (41).
Media lokal melaporkan bahwa Tetsuya merupakan mantan anggota Japan Maritime Self-Defense Force (Pasukan Bela Diri Maritim Jepang) atau setara dengan angkatan laut Jepang.
Saat diamankan oleh petugas, Tetsuya bahkan tidak berusaha untuk melarikan diri.
Baca juga: Kronologi dan Penyebab Kematian Mantan PM Jepang Shinzo Abe
Lantas, apa itu Japan Maritime Self-Defense Force mantan tempat berdinas pelaku penembakan Abe?
Dilansir dari laman mod.go.jp, Japan Maritime Self-Defense Force atau JMSDF bertugas melakukan patroli dan pengawasan serta pelatihan setiap hari untuk melindungi keamanan dan kebebasan laut Jepang.
Jepang adalah negara maritim yang dikelilingi oleh lautan di segala arah dan memiliki garis pantai terpanjang keenam dan zona ekonomi eksklusif terbesar keenam di dunia.
Perdagangan di Jepang membutuhkan stabilitas keamanan maritim, dan mengandalkan jalur komunikasi laut untuk lebih dari 90 persen perdagangannya.
Namun, terdapat tantangan terhadap pemanfaatan laut secara bebas, seperti penegasan sepihak atas hak-hak negara yang tidak sesuai dengan tatanan internasional yang ada.
Untuk itu, sudah menjadi tugas JMSDF dalam melindungi keamanan dan kebebasan laut Jepang.
Baca juga: Rekam Jejak Shinzo Abe, Mantan PM Jepang yang Meninggal Usai Tertembak
Berdasarkan Strategi Keamanan Nasional yang disetujui pada Desember 2013 dan Pedoman Program Pertahanan Nasional Jepang yang disetujui pada Desember 2018, JMSDF memiliki tiga tugas, yaitu:
Konsep dasar di balik tujuan tersebut adalah untuk mencegah ancaman melalui operasi berkelanjutan dari masa damai dan mempertahankan Jepang ketika dalam keadaan darurat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, JMSDF akan terus mempertahankan dan mengembangkan kemampuan pertahanan untuk mempertahankan Jepang.
Selain itu, JMSDF juga dapat terlibat dalam berbagai kegiatan, seperti operasi ISR 24/7 setiap hari.
Baca juga: Rekam Jejak Shinzo Abe, Mantan PM Jepang yang Meninggal Usai Tertembak