Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Wisatawan Gunung Bromo Diminta Rp 50.000 Usai Ambil Video Kuda

Kompas.com - 21/06/2022, 07:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video memperlihatkan wisatawan diminta bayar Rp 50.000 setelah mengambil video penunggang kuda di Gunung Bromo viral di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun ini di media sosial TikTok pada Minggu (19/6/2022).

Dalam video tersebut, pengunggah membagikan pengalaman pahitnya saat berwisata ke Gunung Bromo.

"Kalau ke bromo hati-hati jangan syukur syukur ambil video. Ini pengalaman pahit saya. Midioin kuda orangnya malah malak saya 50ribu," tulis pengunggah.

"Tak suruh hapus malah enggak mau. Padahal banyak kuda lewat saya video enggak marah. Saya sebagai wisatawan sangat kecewa sekali. Tolong pada pengelola bromo. Dibrantas pemalak pemalak katak gitu," imbuhnya.

Video berdurasi 27 detik itu menampilkan seseorang yang sedang naik kuda di kawasan wisata Gunung Bromo.

Namun, tiba-tiba perekam video diberhentikan dan dimintai uang oleh pemilik kuda.

"Oh harus gitu ya?," tanya si perekam saat diminta untuk membayar Rp 50.000.

Wisatawan itu sempat menanyakan apakah ia tidak boleh merekam kuda tersebut. Namun, pemilik kuda tetap meminta wisatawan untuk membayar Rp 50.000.

"Loh, kok bisa gitu?," tanya si perekam.

"Lha sampeyan nyuting dari belakang ndak bilang-bilang. Uangnya mana?," tutur si pemilik kuda.

Meskipun wisatawan menawarkan agar si pemilik kuda menghapus video tersebut, pemilik kuda tetap meminta wisatawan untuk membayar nominal yang telah disebutkannya.

"Walaupun dihapus, uangnya mana?," tanya si pemilik kuda lagi.

Hingga Senin (20/6/2022), video tersebut telah ditonton oleh 3,8 juta pengguna akun TikTok. Video dapat dilihat di sini.

Baca juga: Viral, Video Pendaki Terjebak Hujan Es di Gunung Gede Pangrango

Penjelasan pihak pengelola

Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarif Hidayat mengungkapkan, video tersebut kemungkinan terjadi karena kesalahpahaman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com