Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Global 19 Juni 2022: China Mulai Bangkit Setelah Diterjang Gelombang Omicron

Kompas.com - 19/06/2022, 09:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi virus corona belum berakhir. Kendati demikian sejumlah negara mulai melonggarkan kebijakan terkait penyebaran virus corona.

Berdasarkan data real time Worldometers pada Minggu (19/6/2022) pagi, total kasus virus corona secara global, yakni:

  • Total kasus positif: 543.972.860
  • Total pasien sembuh: 519.071.124
  • Total korban meninggal: 6.340.008

Baca juga: 10 Gejala Varian Virus Corona Omicron, Apa Saja?

Update virus corona di Indonesia

Satgas Penanganan Covid-19 pada Sabtu (18/6/2022) pukul 12.00 WIB, melaporkan terjadi penambahan 1.264 kasus harian baru.

Jumlah ini naik sedikit dari sebelumnya, Jumat (17/6/2022) yakni 1.220 kasus dalam 24 jam.

Harapannya, kasus baru Covid-19 tidak kembali naik di Indonesia. Meski memang kasus aktif sedang naik secara perlahan.

Baca juga: Ketahui, Ini Efek Samping Vaksin Covid-19 Booster

Indonesia melaporkan 930 kasus atau hampir 1.000 kasus baru harian Covid-19 pada Selasa (14/3/2022). Jumlah tertinggi dalam 2 bulan terakhirTwitter/PerupaData Indonesia melaporkan 930 kasus atau hampir 1.000 kasus baru harian Covid-19 pada Selasa (14/3/2022). Jumlah tertinggi dalam 2 bulan terakhir

Berikut update kasus harian Covid-19 di Indonesia per Minggu (19/6/2022) pagi:

  • Kasus penambahan infeksi harian: 1.264
  • Korban meninggal: 5
  • Pasien sembuh: 523

Dengan penambahan angka tersebut, total kasus Covid-19 yang tercatat sebagai berikut:

  • Total pasien positif: 6.066.908
  • Total korban meninggal: 156.684
  • Total pasien sembuh: 5.902.162
  • Total kasus aktif: 8.062

Baca juga: Prediksi Puncak Gelombang Infeksi Subvarian BA.4 dan BA.5

China mulai bangkit setelah diterjang gelobang Omicron

Dilansir dari Global Times, Sabtu (18/6/2022), China perlahan mulai bangkit setelah gejolak varian Omicron terkendali.

Adapun kondisi terkendali ini dicirikan dengan banyaknya konsumsi di China, di mana sebelumnya konsumsi sempat tertahan selama dua bulan (karena adanya karantina wilayah).

Perkembangan secara signifikan disebutkan terjadi berkat kebijakan pro-pertumbuhan pemerintah dan acara pasar tahunan 18 Juni atau festival belanja (618).

"Saya sudah menerima beberapa barang yang saya pesan selama periode pra-penjualan. Dan masih ada beberapa dalam perjalanan," ujar seorang warga Shanghai bermarga Jiang kepada Global Times, Sabtu (18/6/2022).

Baca juga: Kasus Infeksi Covid-19 Melonjak, Pemerintah: Masih Terkendali

Restoran ikonik Hong Kong, Jumbo Floating Restaurant, diderek dari Hong Kong pada Selasa (14/6/2022). Restoran tersebut dipindahkan dari kota setelah perusahaan induknya gagal menemukan pemilik baru dan kekurangan dana untuk pemeliharaan setelah pembatasan Covid-19 berbulan-bulan lamanya. AP Photo/Kin Cheung Restoran ikonik Hong Kong, Jumbo Floating Restaurant, diderek dari Hong Kong pada Selasa (14/6/2022). Restoran tersebut dipindahkan dari kota setelah perusahaan induknya gagal menemukan pemilik baru dan kekurangan dana untuk pemeliharaan setelah pembatasan Covid-19 berbulan-bulan lamanya.

Beberapa pusat distribusi parsel YTO Express mengalami overstock setelah festival belanja dimulai.

Konsumen lain yang berbasis di Beijing mengatakan kepada Global Times bahwa daftar belanjaannya tahun ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

"Saya membeli beberapa peralatan rumah tangga berkualitas tinggi, seperti mesin kopi kelas atas," katanya.

Sementara itu, masyarakat juga memborong peralatan rumah tangga termasuk mesin pencuci piring, robot penyapu, proyektor, dan toilet cerdas untuk hewan peliharaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com