Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

20 Tahun sebagai Jurnalis, Aiman Witjaksono Bicara Momen Penting

Kompas.com - 14/06/2022, 12:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Fauzi Ramadhan dan Fandhi Gautama

KOMPAS.com - Dalam merintis karier, seseorang perlu menetapkan dan memantapkan garis profesi yang akan dijalankan. Misalnya, menjadi jurnalis profesional, maka ia harus berkomitmen untuk terus belajar dan konsisten mengejarnya.

Salah seorang yang sudah konsisten bahkan berdedikasi dalam mengejar kariernya adalah Aiman Witjaksono, Jurnalis Senior dan Presenter Berita di Kompas TV.

Sudah 20 tahun lamanya pria berusia 43 tahun tersebut berprofesi di dunia jurnalistik. Secara eksklusif, Aiman lantas bercerita tentang sepak terjang dirinya ini dalam episode terakhir di musim kedua siniar miliknya yang bertajuk “Momen Mengubah Hidup dari Jurnalistik”.

“Banyak pelajaran yang saya dapatkan (dalam) perjalanan hidup (berprofesi) saya,” tuturnya.


Dua puluh tahun tahun berprofesi bukanlah waktu yang sebentar bagi seorang jurnalis seperti Aiman. Ia mengatakan bahwa sudah banyak sekali momen-momen penting dalam berprofesi yang dialami. Bahkan, tak jarang dirasa mampu mengubah hidupnya.

Ia mengatakan beberapa di antaranya muncul ketika sedang melakukan liputan jurnalisme investigasi, terutama di kasus-kasus penyiksaan.

“Contohnya Panti Asuhan Maut di Riau. (Di sana) luar biasa, balita bahkan bayi (tak luput dari penyiksaan). Miris sekali,” ucap Aiman.

Selain itu, ia menambahkan bahwa kasus terkini yaitu fenomena kerangkeng manusia milik Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Perangin-Angin, juga turut menjadi momen penting dalam hidupnya.

Baca juga: Mengembalikan Semangat Kerja Setelah Libur Panjang

Dengan prihatin, ia lantas bercerita tentang apa yang dilihatnya ketika meliput fenomena tersebut, “Saya mendapatkan (bukti penyiksaan) yang luar biasa. Plastik kresek dibakar, kemudian tetesannya yang panas (diteteskan) ke punggung. Itu tidak terjadi sekali atau dua kali, tetapi sering dilakukan,” ungkap Aiman.

Misteri teror klitih yang terjadi di Yogyakarta juga turut menjadi perhatian Aiman. Ia mengungkapkan bahwa ada seorang ayah korban klitih yang hingga kini masih trauma melewati salah satu jalan di Yogyakarta, Jalan Kaliurang.

Bagaimana tidak? Jalan tersebut merupakan tempat penganiayaan oleh 40 orang terhadap anaknya.

Aiman merasa sedih dan prihatin atas kejadian tersebut. Terlebih, selain sebagai jurnalis, dirinya juga adalah seorang ayah di rumah sehingga ia merasa dekat dengan kejadian tersebut.

“Sungguh sedih menjadi orangtua yang kemudian membayangkan kejadian tersebut,” tuturnya.

Masih banyak lagi momen-momen penting yang Aiman ungkapkan selama ia bekerja menjadi jurnalis selama 20 tahun, seperti yang disampaikan dalam episode siniar miliknya yang bertajuk “Momen Mengubah Hidup dari Jurnalistik”.

Baca juga: Hadapi Masalah, Bukan Dihindari

Dengarkan lebih lengkap siniar Aiman Witjaksono yang kini mengudara di Spotify. Selain berbicara seputar pengalaman bekerja, Aiman akan bercerita tentang seluk-beluk kehidupan personalnya hingga apa saja yang melatarbelakanginya sebagai jurnalis.

Ikuti juga siniarnya agar kalian tidak ketinggalan episode-episode terbaru!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com