Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Alasan Ilmiah Mengapa Wanita Sulit Membaca Peta

Kompas.com - 11/06/2022, 18:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak orang percaya, wanita memiliki kemampuan lebih buruk dalam membaca peta.

Kepercayaan ini juga banyak diamini oleh kaum wanita yang memang kerap kesulitan dalam mengingat arah mata angin.

Tentang wanita yang tak bisa lihai membaca peta ini, ternyata bukan hanya mitos belaka. Karena ada alasan ilmiah yang bisa menjelaskannya.

Dalam studi yang dilakukan oleh peneliti dari Norwegian University of Science and Technology (NTNU), mereka menguji pria dan wanita dalam memecahkan teka-teki labirin 3D.

Mereka menggunakan pemindai MRI untuk melihat apakah ada perbedaan aktivitas otak saat pria dan wanita mengorientasikan diri, dikutip dari Science Daily.

Dengan kacamata 3D dan joystick, para peserta harus mengarahkan diri mereka sendiri dalam labirin virtual yang sangat besar sementara gambar fungsional otak mereka terus direkam.

Baca juga: Rekor Dunia, 2 Wanita Selesaikan 106 Lari Maraton dalam 106 Hari

Sebanyak 18 pria dan wanita pertama-tama membutuhkan waktu satu jam untuk mempelajari tata letak labirin sebelum sesi pemindaian.

Dalam pemindai MRI, mereka diberi waktu 30 detik untuk mengerjakan masing-masing tugas dari 45 tugas navigasi. Salah satu tugas, misalnya adalah "menemukan mobil kuning" dari titik awal yang berbeda.

Dalam uji coba tersebut, pria menyelesaikan 50 persen lebih banyak tugas daripada wanita.

Dokter medis di NTNU sekaligus penulis studi Carl Pintzka mengatakan, perempuan dan laki-laki memiliki strategi navigasi yang berbeda. Pria menggunakan arah mata angin selama navigasi ke tingkat yang lebih besar.

"Jika mereka pergi ke gedung Perkumpulan Mahasiswa di Trondheim, misalnya, laki-laki biasanya pergi ke arah umum di mana bangunan itu berada," kata dia.

"Perempuan biasanya mengarahkan diri mereka di sepanjang rute untuk sampai ke sana, misalnya, melewati penata rambut dan kemudian naik jalan dan belok kanan setelah toko," sambungnya.

Baca juga: Mengapa Wanita Usia di Atas 40 Tahun Mudah Gendut?

Gambar MRI otak menunjukkan bahwa pria dan wanita menggunakan area otak yang luas ketika mereka bernavigasi, tetapi beberapa area ternyata berbeda.

Pria lebih banyak menggunakan hippocampus, sedangkan wanita lebih banyak menggunakan area frontal.

Evolusi memiliki peran dalam perbedaan ini.

Pada zaman kuno, pria adalah pemburu dan wanita adalah pengumpul. Oleh karena itu, masing-masing otak mungkin berevolusi secara berbeda.

"Misalnya, peneliti lain telah mendokumentasikan, bahwa wanita lebih baik dalam menemukan objek secara lokal daripada pria," jelasnya.

"Secara sederhana, wanita lebih cepat dalam menemukan sesuatu di rumah, dan laki-laki lebih cepat menemukan rumah itu," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com