Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diterpa Isu Keretakan, Pengamat Sebut Jokowi-Megawati-PDIP Saling Membutuhkan

Kompas.com - 09/06/2022, 12:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Isu keretakan hubungan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri berhembus dalam beberapa waktu terakhir.

Keretakan ini diyakini berkaitan dengan Pemilihan Presiden (Pilpres 2024).

Pasalnya, Jokowi disebut mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Padahal, Megawati belum memberikan arahan apa pun terkait pencalonan itu.

Ganjar sendiri kerap mendapat kritikan dari internal PDIP karena dianggap terlalu berambisi maju di Pilpres mendatang.

Dugaan ini muncul setelah Jokowi berpidato dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V Pro Jokowi (Projo) di Magelang pada Mei 2022 yang juga dihadiri oleh Ganjar.

Baca juga: Hasto Pastikan Tak Ada Keretakan antara PDI-P dan Ganjar Pranowo

Jokowi meminta, agar relawannya tidak terburu-buru dalam menentukan dukungan di Pilpres 2024.

"Jangan tergesa-gesa, jangan tergesa-gesa. Meskipun, meskipun, mungkin yang kita dukung ada di sini," kata Jokowi dalam pidatonya.

Saling membutuhkan

Menanggapi hal itu, Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menyebut isu keretakan itu kemungkinan hanya kesalahpahaman belaka.

Menurutnya, baik Jokowi, PDIP, maupun Megawati, ketiganya saling membutuhkan dan ketergantungan.

Dia mencontohkan, kebijakan-kebijakan strategis pemerintah saat ini banyak dipengaruhi oleh PDIP, seperti Ibu Kota Negara (IKN) dan omnibus law.

"Jadi saya melihat Jokowi butuh PDIP. Tidak mungkin dia melepas PDIP, terlalu berisiko terhadap program-program pemerintah," kata Arya kepada Kompas.com, Rabu (8/6/2022).

Baca juga: Saat Megawati dan Jokowi Menjawab Kabar Renggangnya Hubungan Mereka...

"Harus diingat bahwa PDIP adalah fraksi terbesar di DPR. Ke depan akan ada kebijakan-kebijakan strategis yang akan mendapat dukungan PDIP," sambungnya.

Di satu sisi, PDIP juga tak bisa menutup mata bahwa kemenangannya dalam dua pemilu terakhir salah satunya dipengaruhi oleh Jokowi effect.

Hal tersebut juga berpotensi masih akan terjadi pada Piplres 2024.

"Jadi kalau ada isu keretakan pasti ada usaha dari ketiganya untuk memperbaiki," jelas dia.

Arya menjelaskan, Jokowi memiliki basis pendukung dan relawan yang besar.

Para pendukung ini nantinya akan melihat kecenderungan Jokowi di Pilpres 2024, baik dari gestur maupun pernyataan publiknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com