KOMPAS.com - Kementerian Keamanan Publik Vietnam menangkap Menteri Kesehatan Vietnam Chu Ngoc Anh dan Wali Kota Hanoi Vietnam Nguyen Thanh Long.
Keduanya ditangkap karena dugaan korupsi mark-up alat tes Covid-19.
Mereka diduga terlibat dalam skandal alat tes virus corona senilai 170 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,4 triliun.
Baca juga: Menteri Kesehatan Vietnam dan Wali Kota Hanoi Ditangkap karena Skandal Tes Covid-19
Keduanya ditangkap Selasa (7/6/2022) tak lama setelah diberhentikan dari jabatannya.
Dikutip dari media Vietnam, tuoitrenews, Long dan Anh sekarang sedang diselidiki atas penyalahgunaan kekuasaan dan posisi dalam menjalankan tugas resmi.
Kepala Kementerian Kantor Keamanan Publik Letnan Jenderal To An Xo mengatakan, pelanggaran yang dilakukan keduanya menimbulkan akibat serius dan kerugian besar pada APBN.
Selain juga meninggalkan dampak negatif terhadap upaya penanggulangan Covid-19, meresahkan masyarakat, dan menimbulkan kesan buruk terhadap reputasi organisasi partai, serta kedua kementerian tersebut.
Dikutip dari Malaymail, beberapa pejabat Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) provinsi lainnya telah ditangkap dalam beberapa bulan terakhir.
Mereka ditangkap karena keterlibatan dan persetujuan mereka dalam membuat, memproduksi, dan menggunakan alat uji virus corona Viet A.
Direktur Jenderal Viet A, Phan Quoc Viet, menghadapi tuduhan menyuap pejabat kesehatan untuk menjual peralatan perusahaan ke rumah sakit dan CDC provinsi dengan harga yang jauh lebih tinggi daripada biaya produksi.
Korupsi yang dilakukan ditaksir menghasilkan 172 juta dollar AS, dan 34 juta di antaranya digunakan kembali untuk penyuapan.
Baca juga: Menteri Kesehatan Vietnam dan Wali Kota Hanoi Ditangkap karena Skandal Tes Covid-19