Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Kelirumologi Punakawan

Kompas.com - 03/06/2022, 05:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PRESIDEN Jancukers Sujiwo Tejo atau juga bisa ditulis sebagai Sujiwa Teja benar-benar seorang kelirumolog sejati, maka pasti langsung sigap turun tangan dan kaki mau pun mulut untuk mengoreksi sesuatu kekeliruan.

Terbukti begitu beliau berhasil dirayu untuk bergabung ke WAG Budayawan & Punakawan, langsung mas Jiwo mengerahkan kesaktian kelirumologis mandragunanya untuk mengoreksi kekeliruan istilah Punakawan yang agar tidak keliru petik saya copas sebagai berikut:

“Punakawan” (dibaca Punokawan) ini mungkin istilah yg salah kaprah .. jadi mestinya masuk juga dalam Kelirumologinya. Mas Jaya Suprana. Harusnya “Panakawan” (dibaca Ponokawan) ..Aku blm pernah dengar akar kata “Puna” (dibaca Puno) di Jawa. Artinya terang, paham, cerah, gamblang dsb. Makanya ada orang namanya Supono atau Mas Pono .. tapi tidak ada orang Jawa namanya Supuno yg disapa Mas Puno … Nah, Ponokawan adalah sekawan (empat : Semar-Gareng-Petruk-Bagong) sosok yang mencerahkan. Ditulisnya Panakawan .. bacanya Ponokawan ( krn pengaruh Hanacaraka di huruf Latin A dan O ditulis sama .. Jacob Oetama itu bacanya Jacob Oetomo.. Joyo Suprobo .. keunggulan dari pernapasan yang baik)” .

Koreksi mas Jiwo atas Punakawan yang seharusnya Panakawan berkewibawaan terkesan mustahil keliru, maka mustahil berani saya bantah.

Seharusnya sebagai admin saya segera berhasrat mengoreksi nama WAG Budayawan & Punakawan menjadi Budayawan & Panakawan sebelum sang Presiden Jancukers merembet koreksi Budayawan seharusnya Badayawan.

Namun kekeliruan saya makin parah akibat alih-alih langsung mengoreksi Punakawan menjadi Panakawan malah bertele-tele menyimak dulu apa kata Kamus Besar Bahasa Indonesia tentang makna istilah Panakawan.

Kekeliruan saya membuahkan kebingungan sebab ternyata di dalam KBBI sama sekali tidak ada Panakawan seperti yang dikatakan oleh mas Jiwo.

Yang ada cuma Punakawan yang maknanya menurut tafsir KBBI adalah pelayan atau pengawal raja atau bangsawan pada zaman dahulu. Arti lainnya dari punakawan adalah abdi pengiring.

Secara bingungologis dapat dimahfumi betapa bingung otak saya yang memang gampang bingung terbingung-bingung akibat dilema saya harus manut Presiden Janzukers atau Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Untuk sementara saya memilih bersikap pura-pura tidak tahu bahwa istilah Punakawan keliru mirip-mirip sikap mereka yang pura-pura tidak tahu bahwa istilah graha, radikal, seronok, konsumerisme, Machiavellisme, ulang tahun, salah satu sebenarnya keliru maka tetap nekad menggunakannya secara keliru.

Apabila nanti KBBI sudah secara resmi tegas menegaskan bahwa Punakawan keliru sebab yang benar adalah Panakawan, maka saya akan mengganti nama WAG Budayawan & Punakawan menjadi Budayawan & Panakawan selama Budayawan belum diganti menjadi Badayawan.

Dan saya akan mohon ijin kepada mas Jubing, mas Heru dan mas Juned untuk terpaksa mengganti nama Kwartet Punakawan meski sudah terlanjur mendarah-daging namun ternyata keliru untuk menjadi Kwartet Panakawan .

Mengenai para dalang, pemeran wayang serta ilmuwan wayang memilih Punakawan atau Panakawan atau Panukawan atau Punukawan pada halikatnya merupakan hak asasi para beliau masing-masing untuk memilih istilah yang menurut keyakinan masing-masing adalah yang tepat dan benar sesuai suasana kebebasan berkeyakinan tanpa paksaan penyeragaman di alam semesta Bhinneka Tunggal Ika di persada Indonesia tercinta ini. MERDEKA!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Tren
Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com